Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

FinCen Files Dorong Rupiah Ditutup Melemah

Mengutip data Bloomberg, rupiah sore ini ditutup melemah 85 poin atau 0,58 persen pada level Rp 14.785 per dollar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 14.700 per dollar AS.

Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pelemahan rupiah sore ini terdorong oleh sentimen munculnya FinCen Files atau dokumen yang menjelaskan aliran dana illegal baik di AS dan di luar AS.

“Pasar tersentak, setelah munculnya skandal perbankan global mencuat setelah FinCEN Files yang berisi sekumpulan dokumen penting nan rahasia di dunia perbankan dan keuangan, bocor ke publik,” kata Ibrahim.

Ibrahim mengatakan, dokumen itu berisi 2.500 lembar halaman, sebagian besar adalah file yang dikirim bank-bank ke otoritas Amerika Serikat (AS) antara tahun 1995 sampai 2017.

Di dalam file tersebut terdapat skandal penggelapan dana hingga pengemplangan pajak dari lembaga keuangan besar dunia. Terdapat penjelasan soal bagaimana beberapa bank terbesar di dunia mengizinkan kriminal mentransaksikan "uang kotor" ke seluruh dunia dan nilainya mencapai sekitar 2 triliun dollar AS.

Sentimen negatif juga muncul dari rencana amandemen undang-undang Bank Indonesia (BI) yang masih dibahas dalam Banggar DPR. Namun rencana amandemen tersebut menjadi sorotan bagi pelaku pasar baik domestik maupun asing.

“Pasar mempertanyakan independensi bank sentral yang kemungkinan tidak lagi independen dalam memutuskan kebijakan baik suku bunga maupun stimulus, walaupun rencana amandemen ini hanya berlaku di masa Covid-19 sampai 2023,” kata dia.

Di sisi lain, pemerintah berkali-kali meyakinkan pasar, amandemen undang-undang Bank Indonesia dilakukan bertujuan untuk memperluas wewenang Bank Indonesia sebagai bank sentral.


Selain itu, amandemen undang-undang Bank Indonesia dibentuk karena Indonesia dalam keadaan ekonomi yang tidak sehat akibat pandemi virus corona yang sampai saat ini masih terus meningkat secara masif.

“Indonesia sudah pasti masuk dalam resesi sehingga perlu wadah baru berupa amandemen undang-undang Bank Indonesia untuk menanggulanginya,” kata dia.

Dia bilang, pro dan kontra terus bergulir yang berimbas terhadap aliran modal asing mulai keluar dari pasar valas, obligasi dan Surat Utang Negara (SUN), yang tentunya bisa memberikan efek negatif ke pasar keuangan.

Apalagi secara bersamaan permintaan valas korporasi meningkat jelang akhir kuartal III tahun 2020, di mana perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa kembali untuk membayar hutang, deviden dan sebagainya.

“Jadi jangan heran kalau rupiah di penutupan pasar sore ini mengalami pelemahan,” tegas dia.

https://money.kompas.com/read/2020/09/22/162130326/fincen-files-dorong-rupiah-ditutup-melemah

Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke