Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dirut Bio Farma Tepis Anggapan Industri Farmasi Selalu Untung Saat Pandemi, Ini Alasannya

"Untuk kondisi kinerja, Covid-19 memang sangat memukul semua industri, meskipun banyak yang mengatakan industri farmasi mendapatkan salah satu benefit dari kondisi ini. Tapi, itu tidak sepenuhnya benar," ucapnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, yang ditayangkan secara virtual, Senin (5/10/2020).

Dia mengatakan, alasan industri farmasi tidak selalu untung karena faktor bahan baku. Selama ini kata dia, industri farmasi harus mengimpor bahan baku.

Meskipun permintaan masyarakat terkait produk farmasi melonjak signifikan selama pandemi, namun perusahaan farmasi terkendala dengan bahan baku produk.

"Bahan baku farmasi di Indonesia itu 90 persen kita impor. Pada saat pandemi ini karena semua negara pada rebutan bahan baku, terutama produksi terbesar China, India, mereka justru membatasi ekspor," kata dia.

Menurut Honesti, negara-negara pengekspor bahan baku farmasi justru lebih memilih memenuhi kebutuhan dalam negerinya terlebih dahulu. Hal ini mengakibatkan naiknya harga bahan baku farmasi hingga 4 kali lipat.

Akibatnya ucap dia, perusahaan farmasi harus mengorbankan sebagian asetnya untuk membeli bahan baku yang harganya berkali lipat dari harga normal sebelum pandemi.

"Karena demand begitu besar bersifat terbatas maka harga bahan baku naik berkali lipat. Harga bahan baku bisa naik 3 sampai 4 kali lipat," ujarnya.

https://money.kompas.com/read/2020/10/05/182621626/dirut-bio-farma-tepis-anggapan-industri-farmasi-selalu-untung-saat-pandemi-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke