Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Genjot Pertumbuhan Kredit, BCA Berharap Banyak ke Segmen Korporasi

Kredit korporasi diprediksi masih bisa tumbuh 10-12 persen hingga akhir tahun 2020. Adapun hingga kuartal III 2020, kredit segmen korporasi mampu tumbuh 8,6 persen secara tahunan (year on year/yoy) sebesar Rp 252 triliun.

Meski segmen korporasi menjadi harapan utama, manajemen tak memungkiri kenyataannya akan berbeda. Bisa jadi, kredit korporasi tak mampu menopang karena masih banyaknya ketidakpastian akibat Covid-19.

"Tapi itupun adalah ekspektasi dan antispasi kami. Bahwa apakah kenyataan seperti itu atau tidak, akhir tahun sampai kuartal II 2020 baru kita bisa lihat kepastiannya. Ini masih perkiraan," kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers secara virtual, Senin (26/10/2020).

Jahja menuturkan, kredit korporasi masih dianggap mampu menopang pertumbuhan kredit karena ada beberapa sektor industri yang masih bisa beroperasi selama pandemi Covid-19.

"Contoh kayak infrastruktur, asal proyek pemerintah jalan, yakin akan jalan karena ini (proyek) long-term. Ada pula industri (yang memproduksi) bahan-bahan yang dibutuhkan (pada masa pandemi) Covid-19, justru saat ini permintaannya meningkat," kata Jahja dalam konferensi video, Senin (26/10/2020).

Adapun, penurunan segmen kredit lainnya dipengaruhi oleh pengembaliannya yang cenderung lebih besar ketimbang pemberian kredit. Hingga kuartal III 2020, total portofolio kredit konsumer turun 9,4 persen (yoy) menjadi Rp 141,7 triliun.

Permintaan KPR turun 3,1 persen (yoy) menjadi Rp 89,3 triliun, KKB turun 19,3 persen (yoy) menjadi Rp 38,6 triliun, dan saldo outstanding kartu kredit turun 18,5 persen (yoy) menjadi Rp 10,9 triliun.

Begitu pula dengan segmen kredit komersial dan UKM yang turun 4,9 persen (yoy) menjadi Rp 182,7 triliun.

Jahja bilang, manajemen tak bisa memaksa untuk mengucurkan bila permintaan kredit di segmen lain belum pulih.

"Jadi negatif (turunnya permintaan kredit) bukan karena kita tidak memberikan kredit, tapi (permintaan kredit) yang baru lebih kecil daripada yang dikembalikan," ucap dia.

Direktur Keuangan BCA, Vera Eve Lim menyatakan, total fasilitas kredit yang telah disetujui di kuartal III sebetulnya tumbuh 4,5 persen menjadi Rp 840 triliun. Sepanjang 2020, pertumbuhannya mencapai 2,2 persen.

Namun penggunaan fasilitas kredit (utilization) pada September turun menjadi 69 persen dibanding 73 persen pada tahun lalu. Pihaknya pun memprediksi kredit konsumer masih terus turun 12-14 persen (yoy) hingga akhir tahun 2020.

"Karena pandemi, penggunaannya menurun. Inilah kenapa total kredit sedikit menurun. Tapi kalau bicara fasilitas kredit, malah meningkat dibanding tahun lalu," pungkas Vera.

https://money.kompas.com/read/2020/10/26/183000426/genjot-pertumbuhan-kredit-bca-berharap-banyak-ke-segmen-korporasi

Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke