Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rekomendasi Instrumen untuk Menyimpan Dana Darurat bagi Pemula

Pasalnya, salah satu bentuk perencanaan keuangan yang sehat adalah dengan memiliki dana darurat.

Apa itu dana darurat?

Financial Planner Finansialku, Widya Yuliarti, CFP® mengungkapkan bahwa dana darurat adalah dana cadangan atau sebagai antisipasi untuk pengeluaran yang tidak terduga.

Perlu diketahui bahwa kita hidup penuh dengan risiko. Salah satunya adalah risiko kehilangan pendapatan atau terjadi pengurangan pendapatan.

“Ketika hal ini terjadi, maka yang bisa dilakukan adalah merencanakannya atau mempersiapkannya,” ungkap Widya.

Selain risiko kehilangan pendapatan, kita juga harus mempersiapkan risiko untuk pengeluaran-pengeluaran yang tidak terduga dan pengeluaran yang tidak bisa kita rencanakan sama sekali.

Misalnya, dana untuk perbaikan mobil, kendaraan lain, perbaikan gadget, ketika mengalami musibah dan bencana alam, atau ketika ada biaya pengobatan yang tidak bisa ditutupi oleh asuransi.

Dana darurat penting dipersiapkan sedini mungkin untuk menghindari segala risiko yang ada di hidup kita.

Instrumen untuk menyimpan dana darurat

Hal yang perlu diingat bahwa tujuan dana darurat adalah untuk mempersiapkan kebutuhan yang tiba-tiba tanpa rencana sehingga, dana darurat harus mudah dicairkan dan diambil.

Ketika ingin menyimpan dana darurat, ada hal yang harus diperhatikan, yaitu:

  •  Besaran dana darurat harus terus direvisi sesuai dengan kenaikan status, pendapatan, dan pengeluaran tiap bulan,
  • Instrumen harus bersifat aman, likuid, dan mudah diakses,
  • Memilih instrumen yang tepat untuk menyimpan dana darurat.

Widya memberikan rekomendasi instrumen yang tepat untuk menyimpan dana darurat, agar cepat dicairkan dan aman.

1. Rekening bank

Menurut Widya, dana darurat harus ada yang disimpan di rekening, karena keadaan darurat tidak mengenal waktu dan tempat.

Musibah bisa terjadi di tengah malam, dua hari mendatang, tiga minggu mendatang, atau lima tahun mendatang.

Selain mudah dicairkan bagi pengguna, menyimpan dana darurat di rekening juga instrumen yang paling aman dan cepat diakses.

Namun, kekurangan menyimpan dana darurat di rekening adalah adanya risiko ketika terjadi inflasi.

2. Reksa dana pasar uang

Jika kita sudah menyimpan dana darurat beberapa bagian di rekening, kita juga bisa menginvestasikannya di reksa dana pasar uang.

Beberapa keunggulan dari reksa dana pasar uang, yaitu:
- Bisa mulai berinvestasi dari Rp 100.000,
-  Pencairan dana cukup cepat, yaitu maksimal 3 hari kerja sejak pengajuan,
-  Bisa mendapatkan return yang lebih besar daripada deposito,
-  Investasi aman, karena risikonya rendah.

3. Deposito

Rekomendasi lain untuk menyimpan dana darurat adalah deposito. Seperti yang kita tahu, deposito adalah sebuah program menabung dari bank yang memang memberikan return yang lebih besar daripada menabung di rekening.

Dalam deposito memang ada jumlah minimum saat ingin berinvestasi, yaitu sekitar Rp10 juta dan biasanya harus disimpan sekitar 3 bulan, 6 bulan, bahkan sampai 1 tahun.

Namun, kekurangan dari deposito ini adalah bunganya rendah dan bisa terkena risiko inflasi.

4. Emas

Emas adalah instrumen investasi paling aman untuk menyimpan dana darurat dan juga memiliki return yang cukup menggiurkan.

Dewasa ini, kita juga semakin dipermudah dalam menabung emas, yaitu kita bisa melakukan transaksi jual-beli dan menyimpan emas melalui tabungan emas secara daring.

Tetapi, kita juga harus memperhatikan bahwa di balik keuntungan emas, akan ada biaya-biaya lainnya yang harus diperhatikan. Seperti biaya cetak emas, biaya administrasi, dan jika emas digital, maka ada biaya sertifikat.

Dari keempat instrumen tersebut, mereka semua memiliki likuiditas yang cukup tinggi, aman dari risiko, dan memiliki nilai yang selalu naik setiap harinya. Meskipun kenaikan nilainya kecil, tetapi jarang sekali mengalami penurunan.

Alokasi untuk dana darurat

Menurut Widya, jumlah minimal menabung per bulan adalah 20 persen dari pendapatan bulanan.

Dari 20 persen ini bisa kita bagi ke kebutuhannya masing-masing. Jika tujuan keuangannya adalah memenuhi dana darurat, maka 20 persen disimpan untuk dana darurat semua.

Tetapi, jika keadaannya saat ini memang ada kebutuhan atau tujuan keuangan lain yang ingin dicapai, maka alokasi 20 persen bisa dibagi untuk tujuan lain.

“Usahakan, sisihkan minimal 20 persen per bulan. Jika lebih besar, tentu akan lebih baik. Namun, tetap sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing,” tutup Widya. (Retna Gemilang)

Artikel ini merupakan kerja sama dengan Finansialku.com. Isi artikel di luar tanggung jawab Kompas.com.

https://money.kompas.com/read/2020/12/07/060500326/rekomendasi-instrumen-untuk-menyimpan-dana-darurat-bagi-pemula

Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke