Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dorong Perekonomian Petani, Kementan Gulirkan Program Pembuatan Jalan Usaha Tani

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) menyalurkan anggaran bantuan dari pemerintah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat dampak pandemi Covid-19.

Hal ini dilakukan karena pandemi berdampak pada multisektor, sedangkan pemenuhan kebutuhan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia mutlak dipenuhi.

Untuk itu, Kementan melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) menyalurkan anggaran bantuan, salah satunya dengan pengembangan jalan pertanian.

Adapun, pengembangan ini dilakukan untuk mengedepankan perputaran roda ekonomi masyarakat, terutama petani, dengan pengupayaan tenaga kerja padat karya.

Untuk program ini, Kementan menyasar beberapa kelompok tani (poktan) di Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis untuk menerima bantuan pembuatan jalan usaha tani (JUT).

Perwakilan dari Dinas Pertanian (Distan) Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya Budi Supriadi mengatakan, pembangunan JUT di wilayahnya memiliki anggaran kurang lebih 100 juta.

“Alhamdulilah pengerjaan pada sampai saat ini waktu kami monitor, masih dalam pengerjaan dan hampir masuk tahap penyelesaian,” ujarnya seperti keterangan yang diterima Kompas.com, Selasa (29/12/2020).

Penyaluran bantuan JUT tersebut contohnya seperti yang diberikan kepada Poktan Gemah Ripah dan Poktan Mukti Jaya yang berada di Desa Citamba, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya.

Ketua Poktan Gemah Ripah Sobrin mengatakan, untuk proses penerimaan bantuan, pihaknya membuat pengajuan dengan menggunakan proposal pengajuan pembenahan atau betonisasi (JUT) yang ditujukan kepada Distan Tasikmalaya.

“Ketika jalannya sudah baik, sudah bagus, tapi ada tebing yang belum tertahan, kami ajukan juga tanggul penahan tanah (TP) dan sistem drainase untuk jalur irigasi air dari sawah ke sawah lain,” lanjut Sobrin.

Sementara itu, bantuan JUT untuk Poktan Mukti Jaya memiliki target pembangunan sepanjang 160 meter (m) dengan lebar jalan 2,5 m.

Ketua Poktan Mukti Jaya Wahyu mengatakan, pengerjaan jalan dilakukan oleh 16 orang dan saat ini masih dalam proses pengerjaan.

Wahyu memaparkan, pihaknya menargetkan panjang jalan 250 m. Namun, persoalan dana membuatnya tidak memungkinkan. Sebab, wilayah yang dibangun terlalu jauh, sehingga ongkosnya selisih hampir Rp 900.000 per truk.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Kementan yang sudah sudi kiranya melihat orang gunung yang tidak punya jalan untuk akses kendaraan. Terima kasih sekali lagi,” tuturnya.

Selain di Tasikmalaya, lokasi pembangunan JUT juga dilaksanakan di Kabupaten Cimais.

Di kabupaten tersebut, bantuan JUT diberikan kepada Poktan Putra Gema dan Poktan Karya Nyata di Desa Mangkubumi serta Poktan Gunung Sari dan Poktan Sehati di Desa Gunung Sari.

Ketua Poktan Karya Nyata Zainnudin mengatakan, pengerjaan di desanya dilakukan secara swadaya, dengan dibantu ibu-ibu dan pemuda.

Sementara itu, Ketua Poktan Gunung Sari Hidayat mengatakan, pembangunan JUT di desanya kurang lebih memiliki panjang 150 m dengan lebar 1,5 m.

Seluruh proses pembangunan JUT ini pun masuk proses monitoring langsung tim teknis kabupaten sebagai perwakilan dari Ditjen PSP Kementan.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengembangan Pertanian Ciamis Respati Islamiati mengatakan, pembangunan JUT di wilayahnya dilakukan oleh poktan yang mengajukan proposal ke Kementan.

“Akhirnya terealisasi, berkat peran serta dari perangkat desa, poktan dan semua yang terlibat di sini, akhirnya terlaksana pembangunan JUT,” tuturnya.

Adapun, program ini diharapkan untuk membantu pemulihan ekonomi nasional, yang khusus menyasar pada perputaran roda ekonomi para petani di Indonesia.

https://money.kompas.com/read/2020/12/29/175841526/dorong-perekonomian-petani-kementan-gulirkan-program-pembuatan-jalan-usaha

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke