Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangkau Pelosok Indonesia, Indosat Lirik Google Loon dan Lepas Bisnis Satelit

Chief Legal & Regulatory Officer Indosat Natasha Nababan mengungkapkan, sebagai upaya untuk menjangkau jaringan hingga ke pelosok, perseroan sudah menjajaki kerja sama dengan Google Loon.

“Sebagai perusahaan, kami memang berkomitmen menunjang interkoneksi di seluruh Indonesia. Saat ini diskusi kami dengan Google masih tahap awal. Kami optimistis dan semangat upaya awal kami didorong dan sejalan dengan menteri Kominfo yang juga mendorong bagaimana kita bisa sampai ke daerah plosok,” kata Natasha, Selasa (12/1/2021).

Belum lama ini perseroan telah melepaskan Satelit Nusantara 2 untuk mengisi slot orbit satelit di 113 derajat BT, namun mengalami kegagalan saat peluncuran.

Natasha mengatakan, perseroan tidak akan lagi memiliki dan mengoperasikan satelit lantaran dari skala ekonomi, tidak efisien lagi harga yang diberikan juga kurang kompetitif untuk layanan satelit.

Kementerian Kominfo menyebut, apabila Indonesia tetap ingin menempati slot orbit 113 derajat BT yang sebelumnya ditempati oleh Satelit Palapa D, maka pemerintah meminta perpanjangan masa laku filling satelit pada International Telecommunications Union (ITU) hingga tahun 2024.

Di sisi lain, perseroan juga sedang bersiap untuk melakukan investasi di jaringan 5G.

Director & Chief Operating Officer Indosat Vikram M mengatakan, investasi di jaringan 5G sangat penting untuk menyambut implementasi teknologi di masa mendatang.

“Bagi Indonesia, 5G adalah investasi yang sangat penting, terutama di 6 kuratal terakhir dimana perisahaan mengalokasikan berbagai belanja modal untuk investasi jaringan. Investasi ini sangat penting untuk menyambut jaringan 5G di masa mendatang,” ungkap dia.

https://money.kompas.com/read/2021/01/12/170452426/jangkau-pelosok-indonesia-indosat-lirik-google-loon-dan-lepas-bisnis-satelit

Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke