Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dikabarkan Kena "Lockdown" BIS gara-gara Cetak Uang, Ini Klarifikasi BI

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, kabar tersebut tidak benar karena tidak ada data dan sumber yang kredibel.

"Lagi-lagi saya sampaikan kalau ini hoaks, tidak kredibel, menyesatkan, dan bertujuan membuat keresahan di masyarakat," kata Erwin kepada awak media, Rabu (27/1/2021).

Erwin justru menegaskan bahwa BI memiliki hubungan baik dan selalu berkomunikasi dengan BIS. Kedua belah pihak sangat menghargai hubungan baik yang terjalin antara BI dan BIS.

"Selain itu, kalau kawan-kawan cek di website BIS sejak tanggal 9 Oktober 2020 sampai dengan saat ini, tidak terdapat press release berita 'lockdown BI'," tegas Erwin.

Lebih lanjut, Erwin menuturkan, BIS sendiri tidak memiliki tugas terkait dengan pengedaran uang di bank sentral dan/atau otoritas moneter negara anggotanya.

Artinya, pengedaran dan pencetakan uang di masing-masing negara adalah wewenang negara tersebut, BIS tidak turut andil dalam hal ini.

"Mencetak dan mengedarkan uang itu adalah wewenang masing-masing negara dan tidak perlu meminta izin BIS," pungkasnya.

Sebelumnya, beredar informasi bahwa Bank Indonesia di-lockdown oleh BIS yang berpusat di Basel, Switzerland. Lockdown terjadi karena uang yang dicetak BI senilai Rp 680 triliun tidak mendapatkan izin edar dari BIS.

Karena tidak mendapat izin edar, BI tidak dapat melakukan transaksi keuangan internasional. Kemudian, akan terjadi pemutusan hubungan perdagangan dengan RI dan ekonomi nasional akan lumpuh.

Namun, BI memastikan bahwa informasi yang beredar tersebut merupakan berita bohong.

https://money.kompas.com/read/2021/01/27/193500026/dikabarkan-kena-lockdown-bis-gara-gara-cetak-uang-ini-klarifikasi-bi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke