Direktur Corporate Banking Silvano Winston Rumantir mengatakan, pertumbuhan kredit itu bakal didorong oleh segmen korporasi seiring dengan semakin pulihnya ekonomi.
"Kami memperkirakan bahwa pertumbuhan membaik secara moderat tahun ini pada kisaran 6-9 persen," kata Silvano dalam paparan kinerja perseroan secara virtual, Jumat (29/1/2021).
Namun BNI masih bisa melihat pertumbuhan kredit di segmen lain. Untuk segmen konsumer misalnya, potensi pertumbuhan berasal dari rekening gaji atau payroll system yang tumbuh dobel digit.
"Sementara untuk pertumbuhan kredit segmen menengah dan kecil, kami akan fokus memperbaiki kualitas kredit dan mengoptimalkan cross selling," pungkas Silvano.
Sepanjang 2020, bank bersandi saham BBNI ini mampu menyalurkan kredit sebesar Rp 586,2 triliun sepanjang 2020. Kredit tersebut tumbuh 5,3 persen (yoy).
Secara rinci, penyaluran kredit di segmen korporasi meningkat 7,4 persen (yoy) menjadi Rp 309,7 triliun, kredit kepada segmen bisnis kecil tumbuh sebesar 12,3 persen (yoy) menjadi Rp 84,8 triliun, dan kredit konsumer masih tumbuh 4,7 persen (yoy) menjadi Rp 89,9 triliun.
Pertumbuhan kredit segmen kecil terutama disalurkan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR), adapun kredit consumer sebagian besar tersalurkan dalam bentuk kredit pemilikan rumah dan payroll loan.
https://money.kompas.com/read/2021/01/29/193000026/bni-bidik-pertumbuhan-kredit-hingga-9-persen-pada-2021