Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER DI KOMPASIANA] Kerugian dari Blunder Eiger | Penipuan lewat Kencan Online | Pasar Tradisional yang Unik

KOMPASIANA---Surat yang dilayangkan PT Eigerindo Multi Produk Industri (MPI) kepada YouTuber Dian Widiyanarko viral di media sosial, Kamis (28/01/2021).

Surat tersebut merupakan bentuk keberatan dar pihak Eiger karena ulasan yang dibuat oleh YouTuber Dian Widiyanarko atas produknya kurang memuaskan.

Selang beberapa jam setelah viral, CEO PT Eigerindo Multi Produk Industri Ronny Lukito pun meminta maaf dan mengakui surat tersebut dilayangkan oleh pihaknya.

Memang banyak yang menyayangkan terkait kasus ini, seperti kebebasan berpendapat pembeli atas produk yang dibelinya hingga intervensi kepada konsumen di kemudian hari.

Selain kabar tersebut, masih ada konten terpopuler dan menarik lainnya di Kompasiana dalam sepekan.

1. Eiger Blunder, Inilah 3 Kerugian Besar dari Aspek Public Relations

Kata kunci "Eiger" sempat lama menduduki puncak trending topic di Twitter Indonesia.

Ternyata itu bermula dari bermula dari utas yang diunggah seorang YouTuber, Dian Widiyanarko, melalui akun Twitter-nya, @duniadian. Ia mengunggah tangkap layar surat keberatan dari Eiger yang diterimanya melalui e-mail pada Kamis siang.

Sebagai mahasiswa ilmu komunikasi jurusan Public Relations, tentu saya prihatin mengenai situasi Eiger saat ini," tulis Kompasianer Steven Chaniago.

Pasalnya, apa yang dilakukan Eiger tersebut tergolong kesalahan dasar yang seharusnya tidak dilakukan oleh brand sebesar Eiger.

Atas kejadian itu, Kompasianer Steven Chaniago melihat 3 kerugian yang didapat oleh Eiger dari sisi Public Relations. (Baca selengkapnya)

2. Jangan Remehkan Worklife Balance kalau Tak Ingin seperti Jepang

Indonesia memang dibandingkan negara lain terkesan lebih santai bahkan ada stigma "malas".

Jadi, menurut Kompasianer Dinda banyak perusahaan yang mulai mencontoh negara luar seperti Jepang dalam etos kerja.

"Hari seolah-olah hanya untuk bekerja--yang juga dirasakan banyak orang. Seperti istilah populer: pergi pagi pulang petang penghasilan pas-pasan," tulisnya.

Namun, bisakah pekerja di Indonesia memiliki etos kerja seperti di Jepang?

"Budaya kerja berjam-jam dan melampaui jam kerja di Jepang telah meningkatkan angka karoshi dan angka bunuh diri karena stress dari tempat bekerja," lanjut Kompasianer Dinda menjelaskan. (Baca selengkapnya)

3. Hindari Penggunaan Sabun dan Sampo untuk Cairan Wiper Mobil Anda

Fungsi wiper pada mobil cukup penting. Apalagi, jika sudah memasuki musim hujan. Wiper akan membantu meningkatkan visibilitas pengemudi pada jalanan.

Oleh karena itu, peranti yang satu ini perlu dirawat agar bisa tetap bekerja dengan baik.

"Namun menyapu kaca tanpa air wiper akan membuat kaca anda akan mudah berjamur. Air hujan itu mengandung kotoran. Kaca mobil anda juga mungkin berdebu. Ketika air hujan mengenai kaca, debu dan kotoran itu bisa menganggu pandangan pengemudi," tulis Kompasianer Meirri Alfianto.

Pemilik mobil banyak yang mencampurkan air dengan sabun atau sampo untuk mengisi wiper reservoir. Salahkah? Tidak. Hanya metode ini dirasa kurang aman. (Baca selengkapnya)

4. Kisah Nyata, Begini Modus Penipuan lewat Aplikasi Kencan Online

Ada yang pernah melakukan kencan lewat aplikasi kencan online?

Kompasianer Rezy menceritakan pengalamannya agar para wanita lain tidak mengalami seperti apa yang dialaminya: ditipu.

"Di awal perbincangan, ya nanya status, pekerjaan, hobi, dan lain-lain. Aku anggap itu hal biasa, tapi ternyata itu cara mereka menggali informasi tentang calon korbannya untuk mengetahui pekerjaan kita layak gak dijadiin target buat mereka," tulisnya.

Lama-lama, setelah cukup kenal, Kompasianer Rezy mulai mendapat ancaman. (Baca selengkapnya)

5. Wajah Pasar Tradisional yang Unik

Kompasianer Fauji Yamin menceritakan pengalaman pertamanya ketika berkunjung ke pasar tradisional di Batam. Pasar Mitra Jaya, namanya.

Setelah memasuki gerbang pasar ia tercengang: pertama yang terlintas dalam pikirnya, ketika itu, "Tak ada angkot, tak ada pedagang yang jualan di pinggir jalan."

"Pandangan saya hanya tertuju pada ratusan kendaraan pribadi berbagai merek terkenal yang terparkir. Begitu juga yang mengantre masuk. Seperti menonton parade mobil dalam event besar," tulis Kompasianer Fauji Yamin. (Baca selengkapnya)

https://money.kompas.com/read/2021/01/30/161600926/-populer-di-kompasiana-kerugian-dari-blunder-eiger-penipuan-lewat-kencan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke