Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[TREN KARIER KOMPASIANA] Lingkungan Kerja Toxic | Kiat-kiat "Closing Customer" | Ketika Kontrak Kerja Tak Diperpanjang

KOMPASIANA---Ciri-ciri lingkungan kerja yang toxic itu ketika karyawan sudah merasakan kesehatan fisik, mental, dan tentunya turunnya produktivitas kita dalam bekerja.

Oleh karena itu, kini semakin banyak perusahaan berbenah diri agar lingkungan kerja yang menyenangkan untuk karyawannya.

Dampaknya, secara tidak langsung, bisa merugikan perusahaan bila dibiarkan begitu saja.

Untuk itulah pemimpin perusahaan mesti mengetahui lebih lanjut hubungannya dengan bawahan maupun kehidupan karyawan di luar kantor, misalnya. Bisa jadi, permasalahan di luar perusahaan yang membuatnya tertekan dan dibawa ke kantor.

Berikut 4 konten terpopuler dan menarik di Kompasiana pada rubrik Karier: dari toxic di lingkungan kerja hingga kiat untuk para sales guna meningkatkan rasio closing customes.

1. Bekerja di Lingkungan Kerja Toxic? Bagaimana Bisa Konsentrasi?

Sebuah iklim di lingkungan kerja yang mendukung perkembangan dan pertumbuhan kariernya adalah idaman.

Namun, Kompasianer Dicky Saputra menyadari, tidak semua orang bisa bekerja di perusahaan dan mendapat lingkungan kerja di tempat seperti itu.

Sebab, biar bagaimanapun, sebagai karyawan mesti bisa fokus bekerja dengan baik dalam situasi apapun.

Bahkan datang ke kantor maupun mulai bekerja justru membuat tidak nyaman. Ada rasa enggan dan malas yang kemudian berdampak pada hasil yang dikerjakan.

"Tapi kalau Anda masih termasuk orang-orang yang sulit konsentrasi bekerja dalam lingkungan toxic seperti itu, ini ada tujuh cara yang bisa Anda lakukan untuk bisa tetap melakukannya," tulis Kompasianer Dicky Saputra. (Baca selengkapnya)

2. Dear Sales, Begini 3 Jurus Tingkatkan Rasio Closing Customer

Hal yang tidak mengenakan bagi seorang sales itu ketika sudah tampil maksimal dan berupaya keras menawarkan dan menjual produk, tapi customer ternyata sama sekali tidak tertarik.

Menurut Kompasianer Sigit Eka Pribadi hal tersebut wajar saja. Malah di sanalah tantangan yang mesti dihadapi oleh para sales.

"Ya, begitulah tantangan dan realita yang sering sekali dihadapi oleh para sales, dapat closing-an satu ataupun dua customer aja rasanya sulit banget," tulis Kompasianer Sigit Eka Pribadi.

Memang bagi sales, lanjutnya, closing customer dengan sempurna itu tidaklah mudah, sebab memang butuh berbagai strategi dan teknik penawaran dan penjualan yang efektif dan efisien.

Tapi, adakah kiat-kiat yang bisa sales pelajari agar bisa closing customer dengan baik? (Baca selengkapnya)

3. Mengapa Penulis Perlu Memiliki Kemampuan Public Speaking yang Baik?

Mengapa seorang penulis mesti punya kemampuan public speaking? Bukankah banyak di antara penulis itu introvert?

Kompasianer Idris Apandi pun sadar bahwa penulis juga diidentikkan dengan seseorang yang menghabiskan banyak waktunya di depan komputer, laptop, atau gadget untuk menulis.

Akan tetapi para penulis juga mestinya tahu ini: kalau dari tulisan yang dibuat membawanya untuk diundang sebagai narasumber dalam beragam acara.

Idealnya, lanjut Kompasianer Idris Apandi, seorang penulis yang baik juga seorang pembicara yang baik, tetapi kenyataannya beragam.

"Ada seorang penulis yang baik sekaligus seorang pembicara yang baik. Ada yang terampil menulis tapi kurang fasih berbicara," tulisnya.

Sebagaimana kemampuan menulis, public speaking juga bisa dipelajari. (Baca selengkapnya)

4. Ketika Kontrak Kerja Tak Diperpanjang, padahal Belum Dapat Pekerjaan Baru

Bagi perusahaan yang bisa memertahankan karyawannya di tengah pandemi covid-19 itu bagus sekali, akan tetapi tidak sedikit perusahaan yang mesti merelakan untuk memecat karyawannya.

Namun, bagi karyawan dengan status kontrak tentu akan selalu dibayang-bayang ketakutan: karena bisa-bisa tidak diperpanjang kontraknya, sedangkan belum mendapat pekerjaan baru.

"Berstatus pekerja kontrak mungkin tidak didambakan oleh sebagian orang. Terlebih ketika kondisi itu membuatnya berada dalam kesulitan pasca pemutusan kerja sama sementara ia belum mendapatkan pekerjaan pengganti," tulis Kompasianer Agil S. Habib.

Apalagi setiap karyawan ingin dirinya mendapatkan keamanan serta kenyamanan dalam bekerja tanpa perlu khawatir suatu hari nanti tiba-tiba dicampakkan dari pekerjaannya, bukan? (Baca selengkapnya)

https://money.kompas.com/read/2021/02/17/171700326/-tren-karier-kompasiana-lingkungan-kerja-toxic-kiat-kiat-closing-customer

Terkini Lainnya

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke