Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rupiah Ditutup Melemah, Ini Faktor Pendorongnya

Melansir Bloomberg, rupiah melemah 5 poin (0,04 persen) pada level Rp 14.025 per dollar AS dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 14.020 per dollar AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pelemahan sore ini terjadi karena kekhawaian akan kontraksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I tahun 2021 akibat penerapan PSBB ketat di Januari dan Fabruari 2021.

“Indonesia saat ini sedang berjuang untuk bangkit dari keterpurukan yang terjadi saat ini. Bahkan ada kemungkinan pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama inipun dikhawatirkan masih terkontraksi. Dan ini bisa di lihat dari perkembangan pertumbuhan ekonomi bulan Januari sampai bulan Februari 2021 di mana pemerintah masih menerapkan PSBB ketat,” kata Ibrahim melalui siaran pers.

Ibrahim mengatakan, pemerintah menggelontorkan dana terbesar dalam sejarah Indonesia untuk penanganan kesehatan, BLT dan Bansos pada tahun 2020. Anggaran tersebut dinilai belum berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi.

Pemerintah sendiri melanjutkan Program stimulus untuk kesehatan dan vaksinasi di awal tahun ini yang bertujuan untuk memulihan ekonomi dari pandemi Covid-19. Hal ini diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi jadi 5 persen.

“Demi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Langkah ini harus tetap memperhatikan stabilitas ekonomi, terutama stabilitas nilai tukar rupiah, maka Bank Indonesia dalam pertemuan sore ini memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebsar 25 bps menjadi 3,5 persen,” ujar dia.

Dari ekstenal, dollar AS menguat menyusul kenaikan back-to-back pertama dalam dua minggu semalam. Data AS yang positif terus meningkatkan harapan pemulihan ekonomi yang lebih cepat dari Covid-19.

Penjualan ritel inti tumbuh 5,9 persen secara bulanan, Indeks Harga Produsen tumbuh 1,3 persen, dan penjualan ritel tumbuh 5,3 persen. Kondisi ini semakin didukung oleh, kemajuan paket stimulus 1,9 triliun dollar AS.

https://money.kompas.com/read/2021/02/18/163815826/rupiah-ditutup-melemah-ini-faktor-pendorongnya

Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke