Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mau Bisnis Makanan? Simak Dulu 7 Tips Ini

Kini, makanan dan minuman bukan hanya sekedar kebutuhan primer, namun juga bisa menjadi kebutuhan gaya hidup dalam bersosialiasi. Kita bisa lihat berbagai postingan media sosial, pasti ada postingan berupa makanan dan minuman yang terlihat menggiurkan.

“Hal ini menyebabkan pertumbuhan bisnis kuliner di tanah air memang maju sangat pesat. Baik yang kasat mata terlihat di jalanan, maupun bisnis makanan yang tidak memiliki fisik bangunan dengan cara online,” ujar Juan.

Namun, jika kamu ingin memjika kamu ingin memulai bisnis makanan, perlu dilakukan suatu strategi yang tepatulai bisnis makanan, perlu dilakukan suatu strategi yang tepat agar tidak merugi. Apalagi di masa pandemi ini.

Oleh karena itu, berikut ini hal yang harus diperhatikan dalam bisnis makanan menurut Juan Mahir Muhammad.

1. Putuskan produk yang ingin dijual

Jenis makanan dan minuman banyak sekali ragamnya dan semua bisa dijual, namun untuk menentukan apa yang akan dijual memang sedikit sulit. Jika salah ambil keputusan, bukan untung namun rugi yang didapat.

Menurut Juan, kamu bisa mengawali menjual dari apa yang kamu sukai atau mahir dalam membuat makanan tersebut.

“Hal ini akan berdampak terhadap riset bisnis dan pengembangan produk yang akan ditawarkan,” jelasnya.

Misalnya, kamu suka makan bakso. Sebelumnya, pasti banyak sekali warung atau restoran bakso yang sudah kamu rasakan dari berbagai jenis dan varian bakso. Sehingga, kamu jadi tahu jenis bakso mana yang disukai oleh para konsumen dan layak jual.

2. Lakukan pengembangan produk dan riset

Setelah kamu tentukan produk spesifik apa yang akan dijual, coba dulu buat produk versi kamu. Jika belum bisa masak, kamu bisa belajar otodidak melalui internet.

Disarankan untuk mencoba disajikan kepada keluarga atau teman terdekat, dan minta umpan balik dari segi rasa dan tampilan. Kamu juga bisa menanyakan harga yang pantas untuk dijual ke konsumen.

“Dalam tahap ini, terima semua masukan dan jangan baper,” ucap Juan.

3. Teliti dalam perhitungan harga pokok produksi (HPP)

Dalam melakukan riset di atas, kamu juga sudah harus mulai menghitung biaya produksi atau disebut Harga Pokok Produksi (HPP).

“Di sini banyak yang melakukan kesalahan, yakni perhitungan HPP hanya dihitung dari bahan baku saja,” kata Juan.

Padahal dalam praktiknya, masih banyak komponen lain yang harus diperhitungkan, seperti listrik, penggunaan kemasan, ongkos belanja, kuota internet, dan lainnya.

Meski komponen tersebut biasa digunakan dalam keseharian lanjut Juan, namun tetap harus diperhitungkan agar ke depannya tidak salah dalam menetapkan harga.

4. Riset perilaku konsumen dan kebutuhan pasar

Langkah ini penting dilakukan agar target bisnismu jelas, dan tentu saja bisa meminimalisasi kerugian bisnis.

Hal itu bisa dilakukan bersamaan pada saat memilih tempat dan lokasi bisnis.

“Lokasi di sini pun juga terhitung jika mau jualan online. Misalnya, mau jual di marketplace, Instagram, Facebook, dll.” sebut Juan.

Tanyakan berbagai risiko bisnis pada diri kamu sendiri, lalu lakukan riset lebih jauh perilaku konsumenmu nantinya.

Misalnya, jika kamu jualan bakso, zaman sekarang bagaimana cara konsumen mendapatkan semangkok bakso? Jam berapa saja konsumen ingin menyantap bakso? Apakah ada pesaing di lokasi tersebut? Apa yang menjadikan bakso kamu berbeda dari yang lain?

5. Catat semua pemasukkan & pengeluaran

Selain memikirkan bentuk bisnisnya, perlu juga memikirkan perencanaan keuangannya agar minim kerugian. Hal yang bisa kamu lakukan adalah mencatat semua pemasukkan dan pengeluaran bisnis kamu.

Pencatatan di sini bukan hanya bicara soal uang, namun juga bicara soal ketersediaan stok bahan baku.

“Di Finansialku, hal ini sangat penting karena dapat membantu kita melakukan riset ke depannya agar bisnis kita semakin tumbuh,” kata Juan.

6. Pisahkan rekening pribadi & rekening bisnis

Poin ini menjadi kesalahan yang sering terjadi dari para pengusaha, karena faktor inilah yang akan membuat usahamu tidak akan berkembang.

Sehingga, Juan menyarankan, dalam pemasukkan mulai pisahkan antara rekening pribadi dengan rekening bisnis.

Karena, jika tidak kamu melakukan tahap ini, nanti secara sadar atau tidak, kamu menggunakan uang bisnis untuk kepentingan pribadi.

7. Buat standard operational procedure (SOP)

Bila kamu sudah mantap dalam berbisnis makanan dan ingin mengembangkannya, maka akan bijak jika membuat standar baku yang harus dilakukan.

Kamu bisa buat SOP yang harus kamu sebagai bos, atau karyawanmu lakukan nantinya.

“Ini juga bisa meminimalisasi kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh karyawan kita,” ucap Juan.

Sekarang, ketika kamu sudah siap untuk memulai bisnis kuliner, pastinya kamu harus yakin terhadap produk yang akan dijual.

Saran Juan, hindari penetapan produk hanyar dari sekedar ikut-ikutan yang lagi tren. Misalnya, gempar jualan es kepal milo, dan kamu ikut-ikutan tren tersebut.

“Bisnis tersebut hanya seumur jagung, sudah hilang semua,” tutupnya. (Retna Gemilang)

Artikel ini merupakan kerja sama dengan Finansialku.com. Isi di luar tanggung jawab Kompas.com

https://money.kompas.com/read/2021/03/09/060600726/mau-bisnis-makanan-simak-dulu-7-tips-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke