Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menaker Sebut Mitigasi Dampak Pandemi di Ketenagakerjaan Sasar 34,6 Juta Orang

KOMPAS.com – Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, upaya mitigasi pemerintah dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19 di sektor ketenagakerjaan sepanjang 2020 telah menunjukkan hasil signifikan.

"Sejumlah indikator makro menunjukkan sinyal perbaikan yang juga berdampak positif pada pemulihan di sektor ketenagakerjaan," ujarnya dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IX DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/3/2021).

Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menjelaskan mitigasi di sektor tersebut telah menyentuh 34.617.852 orang.

Angka itu terdiri dari 32.421.400 orang dari program pemulihan ekonomi nasional (PEN) di sektor ketenagakerjaan dan 2.196.412 orang dari 10 program Kemnaker.

Adapun program PEN terdiri dari bantuan subsidi gaji atau upah bagi pekerja atau buruh (BSU) sebanyak 12.265.437 orang, Kartu Prakerja (5.509.055), bantuan produktif usaha mikro (12 juta), dan padat karya Kementerian atau Lembaga (2.646.948).

Sementara itu,  kata Ida, 10 program Kemanker, yakni pelatihan vokasi dengan metode blended training yang melibatkan 121.049 orang, pemagangan di industri (19.475), dan pelatihan peningkatan produktivitas bagi tenaga kerja (11.346).

Lalu sertifikasi kompetensi (749.307), penempatan tenaga kerja dalam negeri (836.181), penempatan tenaga kerja di luar negeri (112.700), pelatihan wirausaha baru (212.260), inkubasi bisnis (4.080), padat karya (106.014), dan gerakan pekerja sehat (24.000).

"Capaian ini (34.617.852 orang) sudah melebihi penduduk usia kerja terdampak Covid-19 yang disurvei Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 29,12 juta orang," katanya dalam keterangan tertulis yang dierima Kompas.com, Senin.

Ida memaparkan, dari 29,12 juta tersebut sebanyak 2,56 juta berasal dari pengangguran akibat Covid-19 dan 0,76 juta merupakan bukan angkatan kerja (BAK) karena Covid-19.

Sementara itu, jumlah tak bekerja karena Covid-19 adalah sebanyak 1,77 juta dan bekerja dengan pengurangan jam kerja (shorten hours) karena Covid-19 mencapai 24,03 juta.

"Total penduduk usia kerja sebanyak 203,97 juta orang. Persentase penduduk usia kerja terdampak Covid-19 sebesar 14,28 persen. Sedangkan angkatan kerja terdampak Covid-19 sebesar 20,51 persen," jelasnya.

Ida juga mengatakan, penanganan dampak Covid-19 menuai hasil positif tak lepas dari berbagai program yang dijalankan Kemnaker.

Meski begitu, Menaker menambahkan, pemerintah terus berupaya membangkitkan perekonomian pada 2021. Salah satu fokus utama yang menjadi penentu adalah pemulihan di sektor kesehatan melalui program vaksinasi.

"Harus ada optimisme hadapi 2021. Pemulihan dengan semangat optimisme. Mudah-mudahan kita mendapatkan pertumbuhan ekonomi positif di tahun 2021," katanya.

Adapun, raker gabungan dengan agenda "Pokok Bahasan Penjelasan tentang Evaluasi Penanggulangan Covid-19 Selama Satu Tahun Terakhir" tersebut dipimpin Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene.

Raker ini turut diikuti Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) Penny K Lukito, Direktur Utama PT Biofarma Honesty Basyir.

https://money.kompas.com/read/2021/03/15/191000526/menaker-sebut-mitigasi-dampak-pandemi-di-ketenagakerjaan-sasar-346-juta-orang

Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke