Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Larangan Mudik, Omzet Tenant di Rest Area Anjlok tetapi Tak Bisa Tutup...

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Rest Area Indonesia (Aprestindo) R Widie Wahyu GP mengatakan, omzet penjualan bahan bakar minyak (BBM) di rest area rata-rata turun 80 persen-90 persen. Itu pun tertolong karena ada truk yang memang tak dibatasi pergerakannya.

Sementara pada tenant-tenant di rest area, baik itu brand internasional, nasional, lokal, maupun UMKM rata-rata mengalami penurunan omzet hingga 95 persen.

"Yang kasihan itu untuk tenant-tenant, mereka bisa dibilang hampir enggak jualan lah, enggak ada pendapatan sama sekali, omzetnya hanya 5-10 persen," ujar Widie kepada Kompas.com, Rabu (12/5/2021).

Meski pendapatannya sangat rendah, namun tenant-tenant tak bisa tutup lantaran rest area merupakan salah satu sektor layanan publik yang tetap perlu beroperasi, bahkan selama masa larangan mudik.

Padahal dengan tetap beroperasi artinya biaya operasional setiap harinya harus tetap dibayarkan. Beban biaya ini setidaknya mencakup listrik, air, gas, serta sumber daya manusia.

"Selain itu di masa seperti sekarang ini, para pengusaha juga harus tetap membayar gaji dan THR karyawan secara penuh, sementara pendapatannya zonk banget, benar-benar turun," ungkapnya.

Alhasil, lanjut Widie, untuk setidaknya bisa mengurangi biaya listrik dan gas, tenant-tenant mengurangi jam operasionalnya. Misalnya seperti pada restoran cepat saji yang biasanya beroperasi selama 24 jam kini hanya mulai pukul 11.00 WIB-21.00 WIB.

"Jadi selama larangan mudik ini sangat berdampak terhadap bisnis rest area," kata dia.


Widie mengungkapkan, rest area yang masih cukup ramai pengunjungnya adalah yang berada di area Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Lantaran Jabodetabek memang merupakan wilayah aglomerasi yang dikecualikan dari pembatasan pergerakan kendaraan.

Rest area yang cukup ramai diantaranya yakni ada di ruas Tol Jagorawi KM 10, ruas Tol Cikampek KM 6, Ruas Tol Jakarta-Tanggerang KM 13,5 dan KM 14.

"Selain itu, semuanya sepi. Terutama ruas Tol Trans Jawa, Merak, dan Trans Sumatera, sangat sepi sekali," pungkas Widie.

https://money.kompas.com/read/2021/05/12/191000226/larangan-mudik-omzet-tenant-di-rest-area-anjlok-tetapi-tak-bisa-tutup-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke