Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengintip Strategi Pengusaha Kopi Kekinian Bertahan di Tengah Pandemi

Begitupun dengan usaha kopi kekinian yang ikut terimbas pandemi. Salah satunya adalah Fore Coffee.

Co-Founder Fore Coffee Elisa Suteja menceritakan bahwa usaha kopinya cukup terdampak pandemi.  Mayoritas outletnya yang berlokasi di perkantoran hingga mal terpaksa ditutup karena adanya pemberlakukan PSBB oleh pemerintah.

Sehingga omzet Fore Coffee pun juga ikut turun sebesar lebih dari 50 persen.

"Karena memang outlet kita banyak yang di perkantoran dan mal, kemarin kan sempat ditutup, itu yang membuat kami cukup fight dan omzet turun lebih dari 50 persen," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (21/5/2021).

Melihat kondisi tersebut akhirnya Elisa bersama dengan tim lainnya mengubah strategi penjualan mereka dengan berbagai cara.

Salah satunya adalah dengan menciptakan program baru Hore Coffe yaitu program yang dibuka untuk konsumen Fore Coffe menjadi reseller dan menjual produk kopi dalam bentuk literan.

Elisa menjelaskan, melalui program tersebut berbagai keuntungan bisa didapatkan oleh reseller. Misalnya, untuk transaksi di bawah 4 botol akan mendapatkan diskon hingga 20 persen. Sedangkan transaksi di atas atau sama dengan 4 botol akan mendapat potongan harga hingga 30 persen.

Selain itu, ada juga berbagai bonus tambahan baik secara mingguan maupun bulanan. Misalnya saja jika berhasil menjual 50 botol dalam 1 minggu, akan mendapatkan 5 voucher gratis 1 botol.

Elisa mengaku dengan adanya program tersebut membuat penjualan Fore pun ikut terdongkrak.

Hanya saja kata dia, program tersebut tidak bisa dilanjutkan karena berbagai sebab.

"Minuman ini kan fresh ya sifatnya jadi kami melihat banyak challenging di program ini dan kami juga melihat potensinya untuk mengembangkan program ini rada susah," ungkapnya.

Dia pun mengganti strategi. Elisa dan timnya mendapat ide untuk menambah berbagai menu kopinya yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan sekarang seperti Wedang Uwuh dan Temulawak Rempah yang dapat menunjang kebugaran tubuh konsumen.

"Kita juga ada kopi kemasan botol satu liter atau FOREveryone Pack. Ini juga yang menjadi salah satu menu favorit Fore Friends (konsumen Fore Coffee)," ucapnya.

Hingga saat ini diakui Elisa, performa kinerja bisnis Fore Coffee sudah mulai tahap recovery. Bahkan di bulan ini, performanya jauh lebih meningkat jika dibandingkan dengan beberapa bulan yang lalu.

"Puji Tuhan, dikit lagi lah sudah mulai recovery," ungkapnya.

Sementara itu, Co-CEO Fore Coffee Vico Lomar mengatakan, di tahun 2021 ini pihaknya telah menyiapkan berbagai strategi untuk berekspansi.  Dalam waktu dekat pihaknya bakal mengeluarkan produk baru.

"Jadi mulai bulan depan kita bukan hanya menjual kopinya saja tapi kita bakal ada makanannya, dan makanannya itu bukan makanan ringan kayak kue kering tapi sandwich a la minute yang rencananya akan diluncurkan di bulan depan," ungkapnya.

Selain itu pula, Fore juga berencana membuka peluang kerjasama kemitraan bagi para konsumen yang ingin menjadi mitra Fore Coffe. Hanya saja kata dia, rencana ini sedang digodok lebih lanjut dan pendaftarannya akan dimulai di bulan Juli 2021.

"Kalau untuk modal menjadi kemitraan kami itu yang pasti di bawah Rp 1 miliar, tapi itu calon mitra kami sudah dapat full service seperti perizinan, alat mesin kopi dan banyak lainnya kita kasih. Mereka tinggal siap pakai dan jalankan bisnisnya," kata dia.

Fore Coffe juga menargetkan untuk menambah outletnya di beberapa kota besar di pulau Jawa hingga di luar pulau Jawa.

"Untuk di pulau Jawa ada Semarang, Malang, Jogya dan di luar pulau Jawa ada Bali, Samarinda, dan Balikpapan. Itu target kita di 2021," ungkap Vico.

https://money.kompas.com/read/2021/05/22/141400426/mengintip-strategi-pengusaha-kopi-kekinian-bertahan-di-tengah-pandemi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke