Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Startup Ini Kolaborasi Untuk Dorong Geliat Produk UMKM Lokal

JAKARTA, KOMPAS.com –Sebagai salah satu roda penggerak ekonomi nasional, pemasaran produk lokal perlu mendapat perhatian.

Mulai dari sisi produksi hingga konsumsi sehingga dapat mempengaruhi daya beli konsumen agar ekonomi nasional bisa kembali pulih.

Mapan, sebuah perusahaan teknologi berbasis jaringan kemitraan, mendorong perkembangan ekosistem jual-beli produk lokal dengan menggandeng Blibli.com, Kaya.ID dan Kementerian Menko Maritim dan Investasi.

CEO Mapan Hendra Tjanaka mengatakan, seiring dengan ajakan pemerintah untuk Bangga Buatan Indonesia, kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem jual beli produk lokal dengan strategi bisnis berbasis kolektivisme.

“Tidak hanya mendukung agar mitra kami bisa berpenghasilan, namun juga perlu disiapkan ekosistem yang kuat mulai dari sisi konsumen, distribusi, dan produsen produk lokal mulai dari UMKM hingga pabrik,” kata Hendra secara virtual, Kamis (3/6/2021).

Di masa pandemi Covid-19, ekosistem digital berperan krusial dalam mengakomodir seluruh pelaku usaha jual-beli produk lokal mulai dari mitra penjual, konsumen hingga produsen produk lokal agar maju.

Dengan demikian, UMKM bisa setara dan mampu bersaing dengan produsen besar.

Deputi Ekonomi Kreatif Menko Maritim dan Investasi Odo R M Manuhutu mengatakan, sinergi dari tiga startup ini memiliki peran yang sesuai dengan industrinya masing-masing guna mendukung ekosistem yang kuat.

Menurut dia, dengan jaringan kemitraan lebih dari 250.000 pada ekosistem Mapan, bisa menjadi agen distribusi dan pemasaran.

Sementara itu, Blibli sebagai platform e-commerce bisa menawarkan sistem pengadaan dan supply chain yang transparan dan efisien bagi produsen lokal.

Demikian juga dengan Kaya.ID yang bisa berperan sebagai inkubator merek UMKM dalam membantu menjamin kualitas produk dan mengembangkan brand UMKM dalam upaya mendukung produsen lokal sehingga masyarakat Indonesia bisa mendapatkan produk lokal berkualitas dan bangga menggunakan merek lokal.

“Oleh karena itu, kami mendukung dan mengapresiasi gerakan kolektivisme 3 startup lokal yang digagas oleh Mapan, Blibli dan Kaya.ID. Ini juga merupakan bukti bahwa dengan melalui gotong royong, kita mampu memperluas jangkauan dan memberikan dampak lebih mendalam,” ujar Odo.

Sebagai informasi, hingga April 2021 mitra usaha Mapan mampu menjual lebih dari 82 persen produk lokal, dengan total penghasilan hingga Rp 2,5 juta per bulannya.

Hendra berharap, para pelaku di ekosistem usaha jual-beli dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mendaftar menjadi mitra penjual, khususnya produk lokal.

“Kami harap inisiatif ini bisa membawa dampak positif bagi para pengusaha swasta yang ingin mendukung ekosistem ini dalam memberikan akses pendapatan dan keberlangsungan bagi Mitra Usaha kami dan bagi para produsen produk lokal,” kata Hendra.

https://money.kompas.com/read/2021/06/03/193907126/3-startup-ini-kolaborasi-untuk-dorong-geliat-produk-umkm-lokal

Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke