Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BTN Targetkan NPL Turun ke 3,9 Persen di Akhir Tahun

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menargetkan, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) bisa turun menjadi 3,8-3,9 persen di akhir tahun dari level 4,1 persen di kuartal II-2021.

"Kami menginginkan kalau bisa NPL menembus di bawah 4 persen. Sekitar 3,9 persen kira-kira. Mudah-mudahan bisa,” ujar Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo dalam konferensi pers virtual, Rabu (28/7/2021).

Bila melihat kurun 6 bulan terakhir atau sejak akhir 2020 hingga pertengahan 2021, tren NPL BTN menurun sekitar 20-25 basis poin.

Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon Napitupulu mengatakan, pada akhir 2020 NPL perseroan sebesar 4,37 persen lalu turun menjadi 4,1 persen di akhir Juni 2021.

"Katakanlah kecepatan (penurunannya) sama, maka hitung-hitungan kasarnya bisa 3,8 persen-3,9 persen. Target akhir tahunnya segitu,” ungkap Nixon.

Menurut dia, untuk mencapai target penurunan NPL tersebut, BTN telah menyiapkan dua strategi.

Pertama, perseroan akan meninjau kembali nasabah-nasabah yang mendapatkan program restrukturisasi Covid-19 di pertengahan tahun lalu atau artinya sudah jatuh tempo di tahun ini.

Nixon menyakini, ada beberapa nasabah yang berhasil keluar dari program restrukturisasi Covid-19 karena usaha atau pendapatannya kembali pulih.

Namun, ia tidak menampik bila masih ada nasabah yang kreditnya akan tetap macet karena belum mendapatkan pekerjaan.

Selain itu, ada juga kredit nasabah yang bisa diperpanjang hingga batas akhir program restrukturisasi.

Semua kondisi tersebut. menurut Nixon, sudah termasuk dalam perhitungan target penurunan NPL perseroan di akhir tahun.

"Jadi itu kita hitung sudah masuk dalam prediksi 3,8 persen-3,9 persen target NPL," imbuh dia.

Lalu strategi kedua, dengan menyiapkan program untuk menjual aset-aset kredit macet kepada beberapa investor.

Nixon bilang, sudah ada investor yang melakukan due diligence kepada BTN dan menyatakan berminat untuk membeli rumah-rumah kredit macet.

Menurut dia, saat ini BTN sedang mendiskusikan dengan investor terkait harga dan mekanisme pembarannya.

Dia menargetkan, kesepakatan bisa tercapai dan transaksi dapat terealisasi di tahun ini.

"Kami lagi bahas mekanisme pembayaran, syarat maupun harga. Kami belum bisa sebutkan nilainya. Tapi mudah-mudahan ada penjualan yang lumayan, yang bisa dilakukan tahun ini. Diskusinya masih seputar berapa diskonnya. Ini adalah bagaimana upaya kami menjaga NPL rasio agar membaik,” papar Nixon.

https://money.kompas.com/read/2021/07/28/193506426/btn-targetkan-npl-turun-ke-39-persen-di-akhir-tahun

Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke