Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sering Digigit, Apakah Medali Emas Olimpiade Berbahan Emas Murni?

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat seorang atlet pemenang memegang dan menggigit medali emas Olimpiade bisa dibilang adalah pemandangan yang sangat lazim. Pose menggigit emas di atas podium seolah jadi tradisi mengakar.

Medali emas Olimpiade memang menjadi buruan setiap atlet, termasuk di ajang Olimpiade Tokyo 2020 yang tengah berlangsung. Mencapai puncak podium dan meraih gelar untuk disebut juara, menjadi momen emas bagi setiap atlet.

Lalu apakah emas bagi sang juara Olimpiade dibuat dari emas murni?

Dikutip dari Eurosport, Jumat (30/7/2021), medali emas dalam gelaran Olimpiade tidak dibuat dari emas murni atau emas 24 karat. Kadar emas di dalamnya bahkan jauh lebih kecil dibandingkan kandungan logam perak.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) sendiri memiliki standar resmi dalam pembuatan medali emas yang diberikan untuk para atlet yang meraih podium teratas di Olimpiade.

Menurut standar resmi IOC, medali emas setidaknya mengandung minimal 6 gram emas dan setidaknya 92,5 persen berupa perak. Emas murni dipakai terutama sebagai bahan pelapis perak bagian luar.

Sementara untuk medali juara kedua atau medali perak, seluruhnya dibuat dari perak atau kandungan peraknya 100 persen.

Sedangkan untuk medali perunggu, standarnya adalah kuningan merah yang terdiri dari 95 persen tembaga dan 5 persen seng.

Medali emas Olimpiade Tokyo 2020 memiliki berat sekitar 556 gram, perak seberat 550 gram, dan perunggu seberat 450 gram.

Harga medali emas Olimpiade

Sementara itu dilansir dari WTSP, jika mengacu pada harga logam mulia, harga medali emas Olimpiade adalah sebesar 810 dollar AS atau sekitar Rp 11,71 juta (kurs Rp 14.600).

Harga emas Olimpiade ini didasarkan atas perhitungan harga emas terbaru sebesar 1.831 dollar AS per ons, dan perak seharga 25,78 dollar AS per ons.

Dengan begitu, jika dihitung dari harga kandungan logam mulia, harga medali emas Olimpiade masih lebih murah dibandingkan jam tangan Rolex termurah atau MacBook Pro.

Namun demikian, harga medali emas Olimpiade tentu bisa saja lebih mahal apabila dinilai selain dari nilai intrinsiknya. Terutama apabila dijual kepada kolektor. 

Nilai medali emas jauh lebih kecil dibandingkan hadiah uang tunai yang didapatkan atlet. Komite Olimpiade menyediakan hadiah uang tunai sebesar 37.500 dollar AS untuk setiap medali emas.

Sementara atlet yang merai medali perak berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar 22.500 dollar AS, dan peraih perunggu sebesar 15.000 dollar AS.

Jumlah itu merupakan hadiah yang diraih atlet dari IOC. Atlet masih bisa mendapatkan bonus dari negara pengirim yang nilainya bisa jauh lebih besar.

https://money.kompas.com/read/2021/07/30/113350326/sering-digigit-apakah-medali-emas-olimpiade-berbahan-emas-murni

Terkini Lainnya

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke