Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jumlah Penumpang Turun, Garuda Indonesia Berharap Penerbangan Umrah Dibuka

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pihaknya kesulitan untuk memproyeksikan bisnis hingga akhir tahun mengingat masih ada sejumlah hal yang menyebabkan ketidakpastian, salah satunya penerbangan umrah.

Ia berharap, penerbangan umrah kembali dibuka yang merupakan peluang perusahaan untuk mendongkrak pendapatan.

"Kalau kami memproyeksikan berbasis kondisi hari ini, tentu saja terlalu konservatif. Ada beberapa hal yang kami harapkan setelah haji ini lewat (dibatalkan) dan kami mengalami problem terbesar," ujar Irfan dalam konferensi pers virtual, Kamis (19/8/2021).

"Tapi yang menjadi pertanyaan terbesar kami adalah apakah betul umrah akan buka bulan Oktober ini langsung dari Indonesia?," lanjutnya.

Irfan meyakini, penerbangan umrah akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan perseroan. Terlebih sejak pandemi Covid-19, jumlah penumpang Garuda Indonesia turun signifikan.

"Begitu umrah dibuka, swing pendapatan kita akan bergerak cukup jauh, karena antrian untuk umroh ini sudah sangat tinggi," kata dia.

Selain umrah, pembatasan mobilitas yang diberlakukan saat ini juga membuat perseroan sulit untuk memprediksi bisnis tahun ini. Ia berharap adanya kelonggaran aturan syarat penerbangan yakni menjadi dengan sertifikat vaksin dan surat negatif Covid-19 dari hasil tes antigen.

Lantaran, saat ini aturan yang berlaku adalah penerbangan untuk antar bandara di wilayah Pulau Jawa-Bali bisa dengan tes antigen bila penumpang sudah vaksin dua dosis. Sementara, penumpang yang vaksin satu dosis harus dengan tes PCR.


Begitu pula dengan penerbangan ke bandara di luar wilayah Pulau Jawa-Bali masih diharuskan untuk tes PCR, baik penumpang itu vaksin dosis dua atau dosis satu.

"Kami tentu saja berharap tidak lama lagi antigen dan vaksin menjadi syarat yang lebih mudah, dibandingkan vaksin dan PCR. Walaupun kita percaya bahwa kalau sudah divaksinasi dua kali posisinya jauh akan lebih baik," jelasnya.

Irfan mengatakan, sebelum penerapan PPKM di mulai pada 3 Juli 2021, rata-rata jumlah penumpang Garuda Indonesia mencapai 12.000 penumpang per hari. Namun, sejak diterapkan pembatasan menjadi sebanyak 2.000 penumpang per hari.

"Memang jauh menurun dari sebelum PPKM, tapi angka 2.000 ini cukup hebat dibandingkan pada tanggal 1 Syawal 2021 jumlah penumpangnya hanya 700," ungkap Irfan.

Sebagai informasi, Garuda Indonesia mencatat jumlah penumpang sepanjang 2020 atau masa pandemi tahun lalu hanya mencapai 10,8 juta penumpang. Jumlah tersebut turun hingga 66,1 persen dibandingkan pada 2019 atau sebelum pandemi yang sebanyak 31,9 juta penumpang.

https://money.kompas.com/read/2021/08/19/204757126/jumlah-penumpang-turun-garuda-indonesia-berharap-penerbangan-umrah-dibuka

Terkini Lainnya

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemnaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemnaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke