Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengecap Manisnya Budidaya Lebah Madu di Halaman Rumah

Rahmadi (27), Ketua Kelompok Madu Biene, Desa Tanjung Leban mengungkapkan, kelompokya memilih budidaya lebah madu jenis Apis Cerana, Apis Dorsata, dan Trigona di halaman rumah.

Kotak tempat sarang lebah diletakkan di atas bangku kecil di halaman rumah sehingga mereka tidak perlu repot-repot mencari madu ke hutan.

“Dulu kami biasa mencari madu di hutan dengan sistem pengasapan. Pengasapan menggunakan sabut kelapa atau daun kelapa kering yang dibakar, untuk menghalau lebah, dan dipanen madunya," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers Pertamina, Jakarta, Kamis (9/9/2021). 

"Karena kebiasaan tersebut, kami para pencari madu selalu dijadikan kambing hitam penyebab kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Riau,” sambung Rahmadi.

Ia menuturkan, lebah Trigona berwarna hitam, berukuran kecil sekitar 4 milimeter dan tidak menyengat.

Biasanya lebah tersebut bersarang pada lubang pepohonan, membentuk sarang berbentuk bulat-bulat kecil menyerupai gentong berdiameter 1 sentimeter. Dari sarang tersebut, madu bisa disesap dengan menggunakan sedotan.

Budidaya madu cukup memberikan penghasilan bagi Rahmadi dan pembudidaya madu lainnya. Harga sebotol kecap Madu Trigona atau sekitar 650 mililiter dihargai Rp 250.000.

Rahmadi dan kelompoknya bahkan bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 244 juta pada 2020. Hal itu disebabkan permintaan madu yang naik saat pandemi Covid-19, tak hanya dari Bengkalis dan Pekanbaru saja, tetapi juga dari luar daerah.

Keberhasilan Rahmadi dan anggota kelompoknya, mendorong minat warga lain untuk belajar budidaya madu. Menurutnya sudah ada 50 orang dari desa Tanjung Leban dan 60 dari luar desa yang berbagi ilmu budidaya lebah madu.

“Sekarang kami menjadi pionir dalam kegiatan budidaya madu hutan gambut di kawasan Kecamatan Bandar Laksamana, melalui penerapan budidaya dan pemanenan yang berorientasi ramah lingkungan," kata Rahmadi.


Produk Madu diberi merek Biene dijual dalam bentuk curah maupun kemasan. Madu curah biasa dikirim ke Pekanbaru. Sementara produk kemasan 225 ml dijual secara online di marketplace di kisaran harga Rp 65.000 – Rp 75.000.

Keberhasilan Rahmadi dan kelompoknya tak lepas dari pendampingan dari Pertamina yaitu Kilang Pertamina Unit Produksi Sei Pakning.

Lewat Program Budidaya Madu Hutan Gambut, Pertamina mengajarkan Kelompok Madu Biene mengembangkan budidaya madu hutan, dari hulu ke hilir.

Area Manager Communication, Relations & CSR RU wilayah Dumai PT. Pertamina Kilang Internasional, Imam Rismanto menjelaskan program budidaya madu yang dirintis sehak tahun 2019 diawali dengan edukasi dan penyuluhan terkait wawasan lingkungan dan panen madu tanpa bakar.

"Awalnya warga masih awam akan hal tersebut, namun lambat laun mulai menunjukkan minat setelah diberikan pelatihan budidaya lebah madu yang bisa dilakukan di sekitar rumah mereka sendiri tanpa harus ke hutan. Tahun ini kami juga menambahkan pelatihan bagi warga untuk mengembangkan budidaya lebah madu jenis mellifera," kata Imam.

VP CSR & SMEPP PT Pertamina (Persero) Arya Dwi Paramita mengungkapkan kegiatan ini sebagai salah satu bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung tercapainya SDGs ke-8 yakni mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, produktif dan pekerjaan yang layak.

“Yang paling penting bahwa budidaya lebah madu ramah lingkungan ini telah membangun kepedulian masyarakat untuk merawat dan melestarikan lingkungan melalui pencegahan kebakaran di lahan gambut,” kata Arya.

https://money.kompas.com/read/2021/09/09/140508026/mengecap-manisnya-budidaya-lebah-madu-di-halaman-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke