Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dorong Transparansi, Kemenhub Terapkan Sistem Inaportnet di 2Pelabuhan Banten dan Batam

Inaportnet merupakan sistem informasi layanan secara elektronik berbasis internet yang terpusat dan mengkolaborasikan standar pelayanan operasional pelabuhan untuk melayani kegiatan kapal dan barang di pelabuhan.

Pelabuhan Banten telah menerapkan Inaportnet sejak tahun 2017. Penggunaan aplikasi Inaportnet tahap awal dimulai dari Pelabuhan Ciwandan dan Pelabuhan Cigading yang keduanya digawangi oleh Pelindo dan Krakatau Bandar Samudera.

“Pada tahun 2022 pelabuhan Banten berkomitmen untuk melakukan kegiatan oprasionalnya full sistem menggunakan Inaportnet,” ujar Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Dirlala) Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, Mugen Sartoto dalam keterangannya Rabu (17/11/2021).

Ia mengatakan, seiring berjalannya waktu, implementasi Inaportnet akan diperluas ke pelabuhan lain, diantaranya Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bojonegoro yang saat ini dalam tahap pengusulan.

Selain itu, akan segera disusul dengan penerapan Inaportnet di Terminal Khusus (Tersus) dan Terminal Kepentingan sendiri (TUKS) di wilayah Banten yang telah mempersiapkan infrastruktur dan kelengkapan pendukung operasionalnya.

Menurut Mugen, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten sebenarnya telah mendorong digitalisasi Pelabuhan Banten melalui aplikasi KSOP Online. Aplikasi itu mengakomodir kapal-kapal pelayaran rakyat dan kapal di bawah 35 GT yang memang tidak tercover Inaportnet.

Namun, diputuskan bahwa ke depannya aplikasi yang digunakan di Pelabuhan Banten hanya Inaportnet dan menerapkan kebijakan free zonasi untuk Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Pemanduan.

"Operator kapal dibebaskan memilih BUP Pemanduan, tidak dibagi-bagi zonasinya sehingga nanti diharapkan data hanya dari satu pintu, Inaportnet," katanya.

Selain Banten, penerapan Inaportnet juga dilakukan di Pelabuhan Batam. Mugen mengatakan, Pelabuhan Batam sebelumnya memang telah menerapkan sistem Batam Logistic Ecosystem (BLE) dengan aplikasi yang terintegrasi antara BC, BP Batam, dan KSOP Online.

Namun, seiring dengan adanya aplikasi terbaru yakni Inaportnet, maka mulai dilakukan penggantian aplikasi dari KSOP Online ke Inaportnet untuk mendukung sistem BLE. Maka, bila semula masih menggunakan dua aplikasi, kini mengacu hanya ke Inaportnet.

"Untuk kedua pelabuhan tersebut, saat ini pelayanan operasional sudah mulai hanya menggunakan Inaportnet, dan tahun 2022 sudah full ke Inaportnet,” jelas Mugen.

Sebagai informasi, penerapan Inaportnet di pelabuhan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kapal dan barang di pelabuhan agar dapat berjalan cepat, valid, transparan dan terstandar.

Adanya digitalisasi pelabuhan ini diharapkan bisa menurunkan biaya logistik dengan memangkas biaya operasional sehingga dapat menciptakan biaya yang optimal.

https://money.kompas.com/read/2021/11/17/113000926/dorong-transparansi-kemenhub-terapkan-sistem-inaportnet-di-2pelabuhan-banten

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke