Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Proyek Jalan Tol yang Ditawarkan di Dubai Investment Forum Akan Dilelang Bertahap

Setidaknya ada enam proyek di sektor PUPR yang siap ditawarkan untuk investor global.

Keenam proyek tersebut terdiri dari lima proyek jalan tol serta satu pemeliharaan bendungan dan pembangkit listrik tenaga mini hidro dengan total investasi proyek 5,96 miliar dollar AS.

Proyek tersebut adalah Jalan Tol Semanan-Balaraja (32,72 km), Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg (28,6 km), Jalan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat (61,5 km), Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung (31,1 km), Jalan Tol Layang Cikunir-Karawaci (40 km), serta pemeliharaan Bendungan Bintang Bano dan BOT Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengungkapkan bahwa kelima proyek jalan tol tersebut tidak dilelang sekaligus.

Danang bilang, ada tiga proyek jalan tol yang rencananya dilelang pada akhir tahun ini. Sementara sisanya bakal dilelang pada Q1-Q2 tahun depan.

Ketiga proyek jalan tol yang rencananya akan dilelang akhir 2021 adalah Kamal-Teluknaga-Rajeg; Sentul Selatan-Karawang Barat; dan Bogor-Serpong via Parung. Sedangkan untuk proyek Jalan Tol Semanan-Balaraja dan Jalan Tol Layang Cikunir-Karawaci akan dilelang pada Q1-Q2 2022.

"Ruas-ruas tersebut merupakan prakarsa badan usaha, sehingga pemrakarsa-nya juga seharusnya mengikuti lelang. Pelelangan akan dimulai mudah-mudahan bisa Desember. Tergantung kesiapan panitia lelang, termasuk dokumen-dokumen pendukungnya," terang Danang saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (19/11/2021).

Asal tahu saja, pemrakarsa dari proyek-proyek tersebut berasal dari badan usaha. Pertama, untuk Jalan Tol Semanan-Balaraja diprakarsai oleh Konsorsium PT Alam Sutera Realty dan PT Perentjana Djaja.

Merujuk pada situs bpjt.pu.go.id, proyek jalan tol sepanjang 32,39 kilometer (km) ini diestimasikan menelan investasi senilai Rp 15,53 triliun.

Kedua, Jalan Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg dengan pemrakarsanya adalah PT Duta Graha Karya. Jalan tol sepanjang 38,6 km ini merupakan jalan tol lingkar utara yang bertujuan mengembangkan kawasan Kabupaten Tangerang bagian utara.

Ketiga, Jalan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat yang diprakarsai oleh PT Pama Persada Nusantara. Investasi dari jalan tol sepanjang 61,50 km ini diestimasikan sebesar Rp 15,30 triliun.

Keempat, Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung yang juga diprakarsai oleh PT Pama Persada Nusantara. Jalan tol sepanjang 31,1 km ini ditaksir menelan investasi sebanyak Rp 8,95 triliun.

Kelima, Jalan Tol Layang Cikunir Karawaci yang diprakarsai oleh PT Earth Investment Indonesia dan PT Lintas Indonesia Sejahtera. Jalan tol sepanjang 40,5 km ini ditaksir membutuhkan investasi Rp 26,15 triliun.

Danang mengatakan, dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP) proyek-proyek jalan tol yang diprakarsai oleh badan usaha swasta itu pun bisa menggandeng investor lain. Termasuk investor global yang diundang oleh pemerintah. "Ya, investor tetap bisa ikut lelang, atau bermitra dengan pemrakarsa," ujar Danang.

Merujuk pada website bpjt.pu.go.id, selain proyek jalan tol yang disebutkan di atas, ada juga proyek jalan tol lain yang sedang dalam persiapan tender. Yakni Semarang Harbour Toll Road (sepanjang 20,86 km dan perkiraan investasi Rp 12,13 triliun) serta Malang-Kepanjen (sepanjang 29,79 km dengan perkiraan investasi Rp 9,59 triliun).

Sebagai informasi, jalan tol dalam persiapan tender ini adalah ruas-ruas proyek jalan tol yang sedang dipersiapkan dokumen pelelangannya. Termasuk kebutuhan dukungan dan/atau jaminan, apabila ada.

Dihubungi terpisah, Corporate Secretary PT United Tractors Tbk (UNTR) Sara K. Loebis belum memberikan konfirmasi mengenai keterlibatan salah satu anak usaha UNTR, yakni PT Pamapersada Nusantara dalam memprakarsai dua proyek jalan tol. Yaitu proyek Jalan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat dan Bogor-Serpong via Parung.

Sara hanya mengungkapkan, bagi UNTR, jalan tol merupakan proyek yang prospektif untuk segmen usaha di bidang konstruksi atau civil engineering. Adapun proyek terakhir yang dikerjakan adalah Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek), oleh anak usaha UNTR, PT Acset Indonusa Tbk (ACST).

"Keterlibatan United Tractors di jalan tol adalah sebagai kontraktor, bukan sebagai owner. Setelah Japek, belum ada prospek proyek tol lain," kata Sara saat dihubungi Kontan.co.id, Jum'at (19/11).

Proyek-proyek Jalan Tol tahun ini

Proyek pengembangan infrastruktur termasuk jalan tol tampaknya masih prospektif. Pada tahun ini, Kementerian PUPR dan BPJT pun terus menggenjot pembangunan sejumlah proyek jalan tol dalam rangka peningkatan konektivitas.

Sampai pertengahan November 2021 sudah ada tambahan 13 ruas tol baru yang beroperasi. Yang terbaru adalah Jalan Tol Serang–Panimbang Seksi 1 (Ruas Serang-Rangkasbitung) yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Selasa (16/11) lalu. Dari sisi pengerjaan proyek, Kementerian PUPR dan BUJT menargetkan ada 11 ruas tol yang bisa tuntas pada akhir 2021.

"Kementerian PUPR optimis 11 ruas lagi sepanjang 189,36 km bisa dituntaskan konstruksi fisiknya hingga akhir tahun 2021, melengkapi 13 ruas yang konstruksi fisiknya sudah dituntaskan. Sehingga total 24 ruas dengan sepanjang 312,02 km di tahun 2021 ditargetkan bisa selesai," kata Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja dalam keterangan tertulis pada 1 November 2021 lalu.

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: 5 Proyek jalan tol yang ditawarkan di Dubai Investment Forum akan dilelang bertahap

https://money.kompas.com/read/2021/11/19/172326726/5-proyek-jalan-tol-yang-ditawarkan-di-dubai-investment-forum-akan-dilelang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke