Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Proyek JTB Ditargetkan Rampung pada 2022

Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), produksi gas lapangan ini akan mencapai 192 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD). Wahyu Utomo, Ketua Pelaksana KPPIP mengatakan, proyek JTB terhambat karena masalah finansial yang dialami kontraktor konstruksi.

Seperti diketahui, proyek Lapangan Gas JTB dikerjakan konsorsium PT Rekayasa Industri (Rekind), PT Rekayasa Engineering, dan PT Enviromate Technology International.

Jadwal On Stream Proyek Lapangan Unitisasi Gas JTB hampir dipastikan mundur. Hingga penghujung 2021, pengerjaan proyek tersebut baru mencapai 94,71%.

Padahal, Pertamina EP Cepu sebagai pemilik proyek sudah beres, bahkan mempercepat pembayarannya.

"Fisiknya mundur ke 2022. Itu isu kontraktor. Yang penting begini, Pertamina sudah membayar, yang kita tunggu adalah supaya JTB tetap selesai pada 2022. Itu yang kami lakukan," ujar Wahyu saat Media Gathering KPPIP, Rabu (15/12/2021).

Wahyu menjelaskan, pihaknya tidak bisa intervensi secara langsung karena hal tersebut menjadi kewenangan kementerian teknis.

"Kami hanya mengingatkan, sekarang kondisinya sudah beres pembiayaan, tinggal kita kejar penyelesaian konstruksinya," jelasnya.
Keekonomian proyek

Sejumlah persoalan finansial dari Rekind selaku kontraktor utama terungkap dari beberapa laporan seperti adanya tunggakan pembayaran tagihan kepada pengusaha lokal yang terlibat hingga sebagian pekerja yang belum menerima gaji.

Sebelumnya, Sekretaris Jendral Ikatan Ahli Teknik Minyak Indonesia (IATMI) Hadi Ismoyo menilai, mundurnya proyek ini akan berdampak negatif terhadap hulu hingga hilir migas. Dari sisi hulu, nilai keekonomian proyek semakin menurun. Sementara di sisi hilir akan menghilangkan kesempatan industri di Jawa Tengah mendapat gas lebih awal.

"Merembet pula ke sektor transporter gas, pipa Gresik-Semarang yang belum bisa membawa gas JTB ke konsumen di Jawa Tengah," ungkap Hadi.

Hadi menambahkan, meskipun cadangan gas produktif tetap ada, namun dalam skala waktu, IRR proyek JTB akan terus tergerus, sehingga akan terjadi potensi kerugian ekonomi akibat keterlambatan jadwal on stream.

"Karena tidak ada intensi apapun dari SKK Migas dan KKKS untuk memperlambat proyek. Semua stakeholder ingin agar proyek selesai tepat waktu," katanya.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebelumnya menyatakan, gas dari JTB sangat diandalkan dalam pemenuhan kebutuhan energi di Jawa Timur maupun Jawa Tengah.

"Saya sangat mengharapkan proyek ini mampu berkontribusi pada kemandirian energi nasional. Apalagi, saat ini situasi dunia tengah mengalami krisis energi," kata Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury.

Proyek JTB diharapkan menjadi salah satu penghasil gas terbesar di Indonesia. Nantinya, sebanyak 100 MMSCFD gas ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik milik PT PLN (Persero). Dengan belanja modal proyek JTB sebesar 1,5 miliar dollar AS, suplai dari JTB akan memasok ketersediaan gas di Pulau Jawa, sehingga mampu meningkatkan kemajuan ekonomi masyarakat. (Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: KPPIP kejar target proyek JTB selesai 2022

https://money.kompas.com/read/2021/12/16/191057526/proyek-jtb-ditargetkan-rampung-pada-2022

Terkini Lainnya

IHSG Turun 113 Poin, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.160

IHSG Turun 113 Poin, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.160

Whats New
Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Whats New
Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Whats New
Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Whats New
Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Whats New
OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

Whats New
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Whats New
Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Whats New
Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Whats New
BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

Whats New
Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Work Smart
Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
3 Tahun Lagi Masuk Anggota OECD, RI Ditargetkan Jadi Negara Maju

3 Tahun Lagi Masuk Anggota OECD, RI Ditargetkan Jadi Negara Maju

Whats New
Pertamina: Masih Ada Orang Kaya yang Pakai Elpiji 3 Kg

Pertamina: Masih Ada Orang Kaya yang Pakai Elpiji 3 Kg

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke