Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Transisi ke Energi Hijau Butuh Dana Besar, Swasta Perlu Dilibatkan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah berupaya melakukan transisi energi dari penggunaan energi fosil ke energi hijau. Namun, kendala yang harus dihadapi dalam melakukan transisi energi adalah biayanya yang mahal.

Kepala Kajian Ekonomi Lingkungan LPEM FEB UI Alin Halimatussadiah mengatakan, butuh dana yang besar untuk bisa mengoperasikan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT). Tentunya dengan melihat kondisi keuangan negara, hal itu tak memungkinkan untuk ditanggung pemerintah saja.

"Finansial ini memang satu sisi yang cukup besar, karena transisi menuju green economi itu membutuhkan biaya yang bukan cukup besar, tapi sangat besar," ungkapnya dalam webinar KompasTalks, Rabu (2/3/2022).

Menurutnya, perlu ada keterlibatan pihak swasta untuk bisa mendorong transisi energi di Indonesia bisa benar-benar berjalan. Kolaborasi antara pemerintah dan swasta diyakini dapat mengatasi persoalan mahalnya biaya transisi ke energi hijau.

Alin menilai, pemerintah harus menjadi pemantik untuk memicu minat swasta masuk ke sektor energi terbarukan. Hal itu dapat dilakukan dengan pememberikan berbagai insentif menarik yang membuat swasta ingin mengembangkan pembangkita berbasis energi terbarukan.

"Jangan semua diberikan bebannya kepada pemerintah, tapi pemerintah harus memberikan pemicu kepada swasta supaya ikut bergerak (mendukung transisi energi), maka harus betul model insentif yang diberikan," kata dia.

Ia mengatakan, pembangkit energi terbarukan merupakan hal baru yang tengah dikembangkan sehingga skalanya terbilang masih kecil dan sulit dilakukan efisiensi. Namun, bila banyak pihak yang terlibat dan pengembangan semakin intens maka akan memungkinkan ke depannya untuk bisa dilakukan efisiensi seoptimal mungkin.

Tak hanya mendorong swasta untuk mendukung transisi energi, Alin menilai, pemerintah juga perlu mendorong swasta untuk menjalankan praktik environmental, social, and governance (ESG) atau lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam proses bisnisnya.

Hal itu untuk menekan dampak kerusakan lingkungan dari proses bisnis yang dilakukan. Selain itu, untuk mendukung target Indonesia menurunkan emisi sebanyak 29 persen di 2030 dan mencapai emisi nol atau net zero emission pada 2060.

"Kebanyakan kerusakan itu karena aktivitas produksi, maka bagaiman caranya membuat perusahaan melakukan aktivitas bisnisnya atau produksinya secara bertanggung jawab. Tidak boleh hanya sekedar mengambil keuntungan, tapi juga harus meminimalisir dampaknya," kata Alin.

https://money.kompas.com/read/2022/03/03/113000526/transisi-ke-energi-hijau-butuh-dana-besar-swasta-perlu-dilibatkan-

Terkini Lainnya

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke