Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Imbas Perang Rusia-Ukraina, Dollar AS Menguat ke Level Tertinggi sejak 2020

Mengacu data Bloomberg, mata uang rupiah tercatat melemah 0,16 persen pagi ini. Nilainya naik menjadi Rp 14.410 per dollar AS atau melemah 23,5 poin dari penutupan Rp 14.386 per dollar AS.

Dikutip dari CNN, Senin (7/3/2022), dollar AS sepanjang pekan lalu naik ke level tertinggi sejak musim semi 2020 karena kekhawatiran investor terhadap ekonomi global dan pasar keuangan akibat konflik di kedua negara itu.

Para investor memutuskan untuk melepas mata uang euro dan menggantinya dengan dollar AS. Alasannya, negara-negara eropa dekat sekali dengan konflik Rusia-Ukraina.

"Pasar Eropa sama sekali tidak menarik saat ini hanya karena eksposur geografis mereka ke Ukraina dan Rusia," kata ahli strategi ING Francesco Pesole dikutip dari CNN Business.

Selain di mata uang, hal serupa juga terjadi di pasar saham. Saham-saham AS terlihat lebih diminati dibanding saham eropa sejak invasi Rusia. Alasannya pun sama, AS lebih terisolasi dari perang dibanding negara blok eropa.

Tak ayal, harga gas alam di eropa mencapai rekor tertinggi pekan lalu karena kekhawatiran adanya hambatan ekspor energi dari Rusia.

Di sisi lain, tingginya mata uang dolar AS mendapat dorongan kuat dari bank sentralnya. Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan, bank sentral berencana mulai menaikkan suku bunga di akhir bulan ini.

Suku bunga yang lebih tinggi akan membantu menarik modal dari luar negeri, terutama jika pembuat kebijakan di Eropa terpaksa menunda kenaikan suku bunga menjadi lebih lama.

Satu hal lagi, saat krisis, tidak ada investor mata uang dan pembuat kebijakan yang lebih suka bertahan daripada menjual. Tercatat dollar AS menyumbang sekitar 60 persen dari cadangan global pada tahun 2021.

"Pasar dan bank sentral ingin menahan dolar karena itu mata uang yang sangat likuid. Ini sangat bisa diperdagangkan, didukung oleh ekonomi yang sangat kuat dan solid," kata Pesole.

Tingginya dollar AS tentu dapat menggerus keuntungan bagi perusahaan yang mendulang uang di luar negeri. Kekhawatiran yang lebih besarnya yakni kenaikan dolar mempengaruhi negara berkembang, yang sering kali harus membayar utang dalam bentuk dollar AS.

Sudah ada beberapa kecemasan apakah ledakan ekonomi Rusia akan menyebabkan investor meninggalkan pasar yang lebih berisiko seperti Brazil, Turki, atau Meksiko. Kenaikan dollar bisa menambah tekanan itu.

Pasalnya, ada beberapa obrolan perang Rusia di Ukraina dapat mengguncang dominasi dollar, memperkuat tekad Moskow bersama dengan Beijing mengembangkan mekanisme pembiayaan alternatif yang akan membuat sanksi Barat menjadi kurang efektif dari waktu ke waktu.

"Tapi tidak ada indikasi yang benar-benar bahwa dominasi dolar menyusut. (Kerja sama Rusia dengan China) adalah alur cerita yang hanya bisa (terjadi) untuk jangka panjang," beber dia.

https://money.kompas.com/read/2022/03/07/104232326/imbas-perang-rusia-ukraina-dollar-as-menguat-ke-level-tertinggi-sejak-2020

Terkini Lainnya

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke