Bantu Pertumbuhan UMKM di Era Digital, Fintech KreditPro Gandeng Reliance Finance

Hal ini sesuai dengan target pemerintah untuk memperbanyak penyaluran kredit ke UMKM Tanah Air. 

Sebelumnya berdasarkan data Bank Indonesia (BI), sepanjang 2021 kredit ke sektor UMKM tumbuh 12,3 persen year on year (yoy) menjadi Rp 1.147,3 triliun.

Namun, jumlah tersebut masih kurang dari 20 persen dari total penyaluran kredit perbankan sepanjang 2021, yakni sebesar Rp 5.755,7 triliun. 

"KreditPro yakin kerja sama ini akan memberi dampak yang positif bagi kedua perusahaan dan terutama bagi para pelaku UMKM di Indonesia,” ungkap Vice President KreditPro Rizky Jonathan melalui rilis, Senin (7/3/2022). 

Direktur Utama Reliance Finance Imam Pribadi menambahkan, perusahaannya baru-baru ini menjadi perusahaan pembiayaan pertama di luar BUMN yang dipercaya untuk menyalurkan program Ultra Mikro (UMi) di Indonesia.

“Kerja sama yang kami bangun tentu mengedepankan kemitraan yang saling menguntungkan dan melengkapi keunggulan masing-masing perusahaan dengan berfokus pada pertumbuhan sektor UMKM dan digitalisasi keuangan di Indonesia,” kata Iman.

Manfaat kerja sama channeling

Menurut Jonathan, dengan skema kerja sama channeling ini dapat memberikan akses finansial yang semakin luas bagi para pelaku UMKM di Indonesia.

Kemudian, kerja sama ini juga dapat meningkatkan rasio penyaluran kredit untuk sektor UMKM. 

Kerja sama ini juga dapat menaikkan plafon kredit UMKM, serta meningkatkan jumlah pelaku UMKM yang mengakses pembiayaan KUR di Indonesia.

Melalui kerja sama ini, KreditPro dan Reliance Finance juga berharap dapat mendukung perkembangan ekonomi berbasis kerakyatan melalui pembiayaan segmen UMKM, yang menjadi salah satu motor penggerak perekonomian Indonesia saat ini.

Layanan digital KreditPro

KreditPro terus mengoptimalkan layanan digital demi memacu efektivitas penyaluran kredit ke sektor UMKM.

Sejak 2018 hingga awal 2022 ini, KreditPro telah berhasil menyalurkan pinjaman sebesar lebih dari Rp 700 miliar dan diharapkan dapat mencapai target pencairan dana sebesar Rp 1 triliun di tahun 2022.

“Kami optimis dapat terus mendukung perkembangan bisnis di sektor UMKM sehingga dapat terus memaksimalkan kebutuhan sektor produktif di Indonesia, melalui akselerasi pembiayaan UMKM yang kami lakukan,” lanjut Rizky.