Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

YLKI: Air Minum Dalam Kemasan Terpapar Matahari, Airnya Sudah Tidak Layak Minum

Nyatanya, 61 persen penyaluran AMDK atau air kemasan isi ulang atau galon isi ulang kebanyakan terpapar sinar matahari sehingga sudah sewajarnya minuman dalam kemasan tersebut perlu diwaspadai untuk dikonsumsi. Karena dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan.

"Pengangkutan (AMDK) itu tidak boleh terpapar sinar matahari, itu harus tertutup. Entah dengan mobil bak tertutup atau minimal menggunakan terpal. Tadi saya katakan 61 persen masih diangkut secara terbuka, artinya terpapar sinar matahari, kena debu atau hujan," ucapnya secara virtual, Jumat (18/3/2022).

"Kemudian setelah sampai tujuan, entah itu supermarket atau toko dari hasil survei yang ada di YLKI itu mayoritas responden itu mengatakan bahwa itu penting untuk tidak terpapar sinar matahari," lanjut Tulus.

Masih dalam hasil survei YLKI, sebanyak 45 persen AMDK berisiko terpapar sinar matahari dan 14 persen malah sudah terpapar sinar matahari langsung.

"Itu kemudian kita sangat khawatir terkena paparan sinar matahari yang tadinya botol AMDK atau galon isi ulang," kata dia.


AMDK terpapar matahari, airnya jadi hangat, sudah tak layak minum

Menurut Tulus, selain tidak boleh terpapar sinar matahari, juga tidak boleh terpapar benda bertaut tajam seperti anti nyamuk atau gas elpiji. Dari 317 toko yang disurvei oleh tim YLKI, memang hasilnya cukup positif.

"Dalam arti, yang terpapar hanya 17 toko dari 300 sekian toko tadi. Kalau kita membeli AMDK yang dijual terpapar sinar matahari langsung dan airnya sudah hangat, ketika kita minum itu sebenarnya sudah tidak layak minum karena ada kontaminasi plastik yang telah melebur di dalam air tersebut. Kadang juga di dalam mobil kita taruh AMDK, terus kita parkir di tempat panas AMDK atau air isi ulang kita bawa itu sudah panas. Betapa pentingnya aspek distribusi itu," paparnya.

Pada Februari lalu, BPOM menemukan adanya kandungan kimia dalam uji post-market air minum galon isi ulang dalam satu tahun terakhir. Dalam pengujian tersebut, BPOM menemukan potensi bahaya migrasi Bisfenol-A pada sarana distribusi dan fasilitas produksi industri AMDK.

Bisfenol-A, atau BPA, merupakan bahan campuran utama polikarbonat, jenis plastik pada kebanyakan galon isi ulang yang beredar di pasar. Sebagai bahan kimia, BPA berfungsi menjadikan plastik polikarbonat mudah dibentuk, kuat dan tahan panas.

https://money.kompas.com/read/2022/03/18/131500426/ylki--air-minum-dalam-kemasan-terpapar-matahari-airnya-sudah-tidak-layak-minum

Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke