Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Vaksin "Booster" Jadi Syarat Mudik, YLKI: Sama Saja Melarang Mudik Secara Halus...

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, syarat vaksin booster untuk mudik sama saja dengan melarang masyarakat untuk mudik dengan cara yang halus.

"Wajib vaksin booster jika ingin mudik Lebaran, sama saja melarang mudik," ujar Tulus kepada Kompas.com, Jumat (25/3/2022).

Capaian vaksinasi booster mustahil dikejar

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, capaian vaksinasi booster Covid-19 per hari ini baru 8,77 persen dari target atau 18.273.009 orang.

Oleh karenanya, syarat vaksin booster untuk mudik ini mustahil untuk dikejar oleh pemerintah dalam waktu satu bulan ke depan hingga masa mudik Lebaran 2022.

"Jadi, pakai kebijakan yang fair saja, jangan neko-neko. Biar tidak terkesan ada udang dibalik kebijakan," kata dia.

Pemerintah harusnya fokus tuntaskan target vaksinasi dosis 1 dan 2

Ketimbang memperbolehkan masyarakat melakukan mudik dengan syarat yang sulit direalisasikan, menurut dia, lebih baik pemerintah fokus menuntaskan target capaian vaksinasi Covid-19 dosis 1 dan 2.

Pasalnya, menurut data Kemenkes, per hari ini total capaian vaksinasi dosis 1 baru 98,85 persen dan vaksinasi dosis 2 baru 75,13 persen.

"Sebaiknya pemerintah fokus saja dengan vaksinasi kedua, yang saat ini baru mencapai 155 jutaan warga. Dan vaksin dosis pertama baru 194 jutaan," ucapnya.

Apalagi untuk bisa melakukan vaksin booster, masyarakat membutuhkan jeda beberapa waktu setelah vaksinasi dosis 2. Hal ini tentu akan mempersulit masyarakat memenuhi syarat mudik tersebut.

"Apalagi akan terkendala teknis atau medis, misalnya orang yang baru saja vaksin kedua, kan tidak bisa langsung vaksin booster, perlu jeda 3 bulan," tutur dia.

https://money.kompas.com/read/2022/03/25/102000726/vaksin-booster-jadi-syarat-mudik-ylki--sama-saja-melarang-mudik-secara-halus-

Terkini Lainnya

Wamendes PDDT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDDT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke