Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kata BEI soal Laporan Keuangan Bukalapak Salah Catat, Nilai Beli "Startup" Jadi Rp 14,3 Triliun

Dalam laporan keuangan tersebut tertulis, nilai akuisisi PT Belajar Tumbuh Berbagi sebesar 1 miliar dollar AS, atau setara dengan Rp 14,3 trliun (Kurs Rp 14.341 per dollar AS).

Namun ternyata nilai akuisisi tersebut salah catat, dimana seharusnya 1 juta dollar AS atau Rp 14,36 miliar.

Terkait hal tersebut, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan pihanya telah meminta penjelasan kepada manajemen perusahaan.

“Bursa sudah menyampaikan permintaan penjelasan mengenai hal ini,” kata Nyoman kepada wartawan, Kamis (24/3/2022).

Nyoman juga mengatakan, pihaknya meminta BUKA untuk melakukan revisi laporan keuangan. Dia juga menjelaskan kekeliruan tersebut bisa dilihat pada laman keterbukaan informasi BEI, terkait dengan rencana investasi BUKA pada PT Belajar Tumbuh Berbagi (BTB).

Hal itu tertuang melalui surat No. 354/BL/CORSEC/SURAT/III/2022 tanggal 23 Maret 2022 perihal Keterbukaan Informasi Sehubungan dengan Informasi Material Lainnya, di mana melalui keterbukaan informasi tersebut telah diklarifikasi oleh pihak BUKA bahwa nilai pembelian 100 persen saham BTB sebesar 1 juta dollar AS, dan bukan USD 1 miliar.

“Telah diklarifikasi oleh pihak BUKA bahwa nilai pembelian 100 persen saham BTB sebesar 1 juta dollar AS, dan bukan USD 1 miliar. Bursa akan meminta BUKA melakukan revisi atas laporan keuangan dimaksud, apabila diperlukan, dan melakukan penelaahan atas informasi yang disampaikan BUKA terkait dengan transaksi pembelian saham tersebut, serta melakukan tindak lanjut lainnya,” ujar Nyoman.

Salah catat tak berdampak

Nyoman juga merinci, dalam laporan keuangan interim BUKA per 30 September 2021, pada Catatan atas Laporan Keuangan (CALK) No. 39 tentang Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan bahwa nilai pembelian 100 persen saham BTB yaitu 1 miliar dollar AS.

Adapun penandatanganan perjanjian jual beli saham BTB dilakukan pada tanggal setelah periode pelaporan, yaitu pada tanggal 4 November 2021, sehingga kesalahan pencatatan ini tidak berdampak pada angka yang disajikan pada laporan keuangan BUKA.

“Dengan demikian tidak berdampak terhadap angka-angka yang disajikan dalam laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas BUKA per 30 September 2021, termasuk terhadap bottomline dari BUKA untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut,” tegas Nyoman.


Pengakuan Bukalapak

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Fairuza Ahmad Iqbal, Head of Media & Communications Bukalapak mengatakan, pihaknya mengakui adanya kesalahan dalam pencatatan yang terjadi. Fairuza mengungkapkan, pihaknya juga sudah mengirimkan keterbukaan informasi kepada pihak BEI sebagai bentuk klarifikasi akan hal ini.

“Sehubungan hal tersebut, kami mengklarifikasi bahwa transaksi jual beli saham antara PT Kolaborasi Kreasi Investa (KKI) dan PT Bina Unggul Kencana (BUK) yang terjadi pada 4 November 2021 terkait dengan pembelian 100 persen saham-saham PT Belajar Tumbuh Berbagi, sebanyak 11.340 saham adalah senilai 1 juta dollar AS, dan bukan 1 miliar dollar AS,” ujar Fairuza, Jumat (25/3/2022).

Dia menambahkan, informasi nilai jual beli saham tersebut tercantum dalam Addendum Atas Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat yang ditandatangani oleh KKI dan BUK pada tanggal 11 Januari 2022. Tujuan dari transaksi ini adalah untuk menghadirkan platform belajar pengembangan bisnis bagi seluruh pelaku UMKM di Indonesia di ekosistem Bukalapak.

https://money.kompas.com/read/2022/03/25/114500126/kata-bei-soal-laporan-keuangan-bukalapak-salah-catat-nilai-beli-startup-jadi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke