IHSG Ditutup Melemah Sore Ini, tapi "Net Buy" Asing Mencapai Rp 1,16 Triliun

IHSG ditutup turun 10,48 poin atau 0,15 persen pada level 7.182,83. Asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) mencapai Rp 1,16 triliun pada perdagangan hari ini.

Melansir RTI, terdapat 202 saham yang hijau, 318 saham merah, dan 173 saham lainnya stagnan. Jumlah transaksi seharian ini mencapai Rp 17,21 triliun dengan volume 28,98 miliar saham.

Aksi beli bersih (net buy) asing tertinggi dicatatkan oleh Bank Mandiri (BMRI) sebesar Rp 562,8 miliar. BMRI menguat 0,3 persen di level Rp 8.425 per saham. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) juga mencatatkan net buy tertinggi selanjutnya sebesar Rp 322,1 miliar. BBRI naik 0,45 persen menjadi Rp 4.490 per saham.

Saham yang menahan indeks dipimpin oleh Charoen Pokphand (CPIN) yang ambles 3,8 persen menjadi Rp 4.950 per saham. Kemudian, Bank Negara Indonesia (BBNI) terjun 3,6 persen di level Rp 8.675 per saham, dan United Tractors (UNTR) melemah 1,9 persen menjadi Rp 32.400 per saham.

Saham yang menopang indeks antara lain, Adaro Minerals (ADMR) yang melonjak 9,3 persen menjadi Rp 2.450 per saham. Kemudian, AKR Corporindo (AKRA) di level Rp 1.170 per saham atau melesat 5,8 persen, dan Bank Jago (ARTO) menguat 4,4 persen menjadi Rp 8.900 per saham.

Bursa Asia mayoritas merah dengan penurunan Shanghai Komposit 0,76 persen, Hang Seng Hong Kong 0,66 persen, dan Straits Times 0,72 persen. Sementara itu, Nikkei menguat 0,09 persen.

Bursa Eropa juga bergerak di zona merah dengan penurunan FTSE 0,66 persen, dan Xetra Dax 0,94 persen.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot sore ini melemah.

Berdasarkan Bloomberg, mata uang garuda berada di level Rp 14.566 per dollar AS, atau turun 75 poin (0,52 persen).

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 14.555 per dollar AS pada Kamis (9/6/2022), atau melemah dibandingkan sebelumnya di level Rp 14.477 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.