Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Pagi Ini Melaju, Rupiah Tak Mampu Bangkit

Melansir data RTI, pukul 09.15 WIB, IHSG menguat berada pada level 6.955,32 atau naik 12,9 poin (0,19 persen) dibandingkan dengan penutupan sebelumnya pada posisi 6.942,35.

Sebanyak 187 saham melaju di zona hijau dan 128 saham di zona merah. Sedangkan 194 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 538,3 miliar dengan volume 1,2 miliar saham.

Bursa Asia mixed dengan penurunan Nikkei 0,77 persen, dan Strait Times menguat 0,13 persen. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong menguat 0,06 persen, dan Shanghai Komposit naik 0,45 persen.

Wall Street pada penutupan pagi ini mayoritas merah, dengan penurunan S&P 500 sebesar 0,07 persen, dan Nasdaq Composite 0,03 persen. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,27 persen.

Sebelumnya, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, hari ini IHSG berpeluang menguat, mengakhiri perdagangan pada bulan keenam tahun 2022 sekaligus paruh pertama di tahun 2022.

Beberapa sentimen yang menopang penguatan, termasuk data prediksi data perekonomian dan inflasi yang stabil. Selain itu juga, kunjungan wisatawan juga meningkat, yang menunjukkan pemulihan ekonomi di tanah air tengah terjadi.

“Jelang rilis data perekonomian inflasi diperkirakan berada dalam kondisi stabil, serta terkait kunjungan wisatawan yang diperkirakan akan meningkat. Ini menjadi faktor penunjang sentimen baik bagi pola gerak IHSG saat ini, dan hari ini IHSG diperkirakan akan menguat,” kata William.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.02 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.865 per dollar AS, atau turun 12 poin (0,08 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.852 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena sentimen kenaikan suku bunga The Fed dan potensi resesi. Dalam forum Bank Sentral Eropa, Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell, menegaskan komitmennya untuk memerangi inflasi meskipun resikonya pelambatan pertumbuhan ekonomi.

Isu resesi masih menjadi pembicaraan pelaku pasar. Dengan tingkat inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga acuan bank sentral global, permintaan bisa menurun dan menekan pertumbuhan ekonomi. Isu juga akan menekan harga aset berisiko.

“Ini artinya The Fed tidak ragu merilis kebijakan pengetatan yang lebih agresif ke depannya. Dollar AS langsung menguat terhadap nilai tukar lainnya dengan pernyataan ini. Pagi ini indeks dollar AS sudah bergerak di kisaran 105 setelah sebelumnya di kisaran 103-104. Nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.900 per dollar AS sampai dengan Rp 14.830 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2022/06/30/093020626/ihsg-pagi-ini-melaju-rupiah-tak-mampu-bangkit

Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke