Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Ditutup Merosot ke Level 6.718,29

Berdasarkan data RTI, IHSG hari ini bergerak fluktuatif setelah dibuka melesat, dan berhasil menguat hingga sesi perdagangan I. Bahkan, IHSG terpantau berada di zona hijau semenjak pembukaan sesi perdagangan II, namun pada akhirnya ditutup menurun 3,85 poin atau 0,06 persen ke level 6.718,29.

Tercatat terdapat 273 saham yang menguat, 220 saham melemah, dan 198 saham lainnya stagnan. Jumlah transaksi seharian ini mencapai Rp 9,46 triliun dengan volume 20,71 miliar saham.

Bumi Resources (BUMI) menjadi emiten yang paling aktif ditransaksikan hari ini, dengan volume transaksi sebanyak 4,6 miliar saham. Kemudian diikuti oleh Kapuas Prima Coal (ZINC) dan Smartfren Telecom (FREN) masing-masing sebesar 1,2 miliar saham dan 965,3 juta saham.

Adapun saham yang mencatatkan kenaikan paling tinggi hari ini ialah Bank Raya Indonesia (AGRO), yakni menguat 24,6 persen menjadi Rp 785, kemudian Bank Syariah Indonesia (BRIS) 21,1 persen menjadi Rp 1.520, dan Cahayaputra Asa Keramik (CAKK) menguat 14,75 persen menjadi Rp 140.

Di sisi lain, saham yang mencatatkan pelemahan paling besar hari ini ialah Chemstar Indonesia (CHEM) menurun 6,9 persen menjadi Rp 135, Trimitra Propertindo (LAND) melemah 6,78 persen menjadi Rp 165, dan Net Visi Media (NETV) merosot 6,75 persen menjadi Rp 304.

Pelemahan juga dicatatkan oleh bursa Asia lainnya, di mana Nikkei melemah 1,77 persen, Hang Seng Hong Kong melemah 1,32 persen, Shanghai Komposit melemah 0,97.

Sementara itu, Straits Times tercatat menguat 0,34 persen hingga sesi perdagangan sore hari ini.

Rupiah

Pelemahan juga terjadi pada nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot. Berdasarkan Bloomberg, mata uang garuda berada di level Rp 14.995 per dollar AS, atau naik 20 poin (0,13 persen).

Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 14.993 per dollar AS pada Selasa (12/7/2022), atau melemah dibandingkan sebelumnya di level Rp 14.969 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan rupiah hari ini masih mengalami tekanan dari sentimen global. Normalisasi kebijakan moneter The Federal Reserve yang agresif menjadi salah satu sentimen utama penggerak nilai tukar rupiah pada hari ini.

"Pasar berekspektasi besar bahwa bank sentral AS akan kembali menaikkan suku bunga acuannya di bulan Juli ini sebesar 75 bps dan di bulan September 50 bps," kata dia kepada Kompas.com, Selasa.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham

https://money.kompas.com/read/2022/07/12/160036726/ihsg-ditutup-merosot-ke-level-671829

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke