KILAS

Kilas Daerah Jawa Tengah
Salin Artikel

Berhasil, Penduduk Miskin di Jateng Turun hingga 102.570 pada Kuartal I 2022

KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan sebesar 0,32 persen.

Pada September 2021, angka kemiskinan Jawa Tengah berada pada angka 11,25 persen. Kemudian, jumlahnya menurun menjadi 10,93 persen pada Maret 2022.

Dengan demikian, jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah berkurang sebanyak 102.570 orang, dari 3,93 juta jiwa menjadi 3,83 juta jiwa. Data tersebut turut didukung oleh survei yang dilakukan oleh Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada Maret 2022.

Adapun tolok ukur yang digunakan untuk menghitung penduduk miskin menggunakan konsep pendekatan kebutuhan dasar (basic needs approach). Pendekatan tersebut terdiri dari garis kemiskinan makanan (GKM) dan garis kemiskinan nonmakanan (GKNM).

Kepala BPS Jateng Adhi Wiriana mengatakan, jika data saat ini dibandingkan dengan data per Maret 2021, maka jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah mengalami penurunan sebesar 0,86 persen poin.

"Presentase kemiskinan di Jawa Tengah ini turun 0,86 persen poin (apabila) dibandingkan (data) Maret 2021 yang (presentasenya) sebesar 11,79 persen," kata Adhi melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (16/7/2022).

Tren turunnya jumlah orang miskin di Jawa Tengah dianggap Adhi sebagai hal positif. Hal ini lantaran Provinsi Jawa Tengah terus berupaya menurunkan angka kemiskinan melalui berbagai program pengetasan kemiskinan.

Adhi mengatakan, ada beberapa faktor yang memengaruhi penurunan angka kemiskinan di Jawa Tengah, di antaranya situasi pandemi Covid-19 yang semakin membaik dan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada triwulan I 2022 yang mencapai 5,16 persen year-to-year.

Selain itu, ada pula faktor konsumsi rumah tangga pada produk domestik regional bruto (PDRB) di Jawa Tengah yang meningkat hingga 4,30 persen year-on-year pada triwulan I 2022.

Terbukti, Jawa Tengah mampu menurunkan angka kemiskinan setiap tahun. Berdasarkan data BPS, tercatat angka kemiskinan di Jawa Tengah pada September 2017 sebesar 12,23 persen atau 4,20 juta orang.

Lalu, angka tersebut menurun pada September 2018 menjadi 11,19 persen atau 3,87 juta orang. Angka kemiskinan pun semakin menurun pada September 2019, yakni sebesar 10,58 persen atau 3,68 juta orang.

Namun, Adhi menjelaskan, pandemi Covid-19 sempat menyebabkan angka kemiskinan di Jawa Tengah melonjak. Tercatat, angka kemiskinan pada September 2020 menjadi 11,84 persen atau 4,12 juta orang.

Kendati demikian, Jawa Tengah mampu mengendalikan tingkat kemiskinan sehingga pada September 2021 jumlahnya menurun menjadi 11,25 persen atau sekitar 3,93 juta orang.

"Kondisi ini perlu kita syukuri. Berkat program (penurunan) kemiskinan oleh pemerintah masyarakat, partai politik, serta lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan keagamaan, terjadi dampak positif dengan adanya penurunan kemiskinan," ujar Adhi.

Bahkan, Adhi lanjut menjelaskan, penurunan angka kemiskinan nasional lebih rendah dari Jawa Tengah, yakni 0,17 persen poin saja. Padahal, total angka kemiskinan nasional lebih rendah dari Jawa Tengah, yakni 9,54 persen.

Adhi juga memaparkan, Jawa Tengah menjadi salah satu dari 25 provinsi di Indonesia yang terus mengalami penurunan angka kemiskinan.

Aceh menjadi provinsi tertinggi dalam hal presentase penurunan angka kemiskinan, yakni sebesar 0,89 persen poin atau sekitar 43.440 jiwa.

Namun secara jumlah, Jawa Tengah menjadi provinsi dengan jumlah penurunan warga miskin terbanyak, yakni sebanyak 102.570 jiwa.

https://money.kompas.com/read/2022/07/16/151700026/berhasil-penduduk-miskin-di-jateng-turun-hingga-102.570-pada-kuartal-i-2022

Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Bagikan artikel ini melalui
Oke