Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indonesia dan Belanda Jajaki Pengembangan PLTB

NOORDOOSTPOLDER, KOMPAS.com - Indonesia melalui Pertamina tengah menjajaki potensi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) bekerja sama dengan Pondera, konsultan asal Belanda.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan pengembangan ini penting dalam upaya transisi energi.

"Energi yang diproduksi oleh angin, matahari, air, geotermal menjadi keharusan memang. Ini yang kita lakukan buat anak cucu kita di masa depan," kata Erick ketika meninjau proyek kincir angin Pondera di Noordoostpolder, Belanda, Jumat (2/9/2022).

Menurut Erick, peningkatan kapasitas produksi listrik pasti diperlukan. Terutama untuk mengimbangi energi konvensional seperti batu bara yang harus segera ditinggalkan.

"Dan tidak perlu takut karena pertumbuhan ekonomi Indonesia itu kan 5,44 persen sekarang dan akan terus tumbuh sampai 2045," ujar dia.

Chief Executive Officer (CEO) Pertamina NRE Dannif Danusaputro menyebut rencananya PLTB akan dikembangkan di Sumba dan pantai selatan Banten.

"Potensi kapasitas cukup beragam, 5-10 megawatt di Sumba dan di Banten ratusan megawatt, onshore, nearshore, dan offshore," kata Dannif.

Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) ini akan diprioritaskan untuk memproduksi hidrogen hijau yang merupakan salah satu sumber energi bersih.

Kerja sama antara Indonesia dan Belanda ini telah dikukuhkan melalui penandatanganan MoU tentang joint research and development (R&D) proyek wind farm di Indonesia pada 30 Agustus 2022 lalu antara Pertamina dan Pondera.

Dannif berharap melalui kerja sama ini akan ada transfer of knowledge dari Belanda ke Indonesia. Ia juga berharap tak akan ada kendala terkait aturan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Kerja Sama Ekonomi Kementerian Luar Negeri Belanda Peter Potman mengatakan pengembangan energi bersih ini dibutuhkan tak hanya untuk menanggulangi perubahan iklim, namun juga untuk krisis energi yang tengah terjadi di seluruh dunia.

"Terutama terkait transisi energi yang sangat penting bagi perubahan iklim. Tapi juga karena Perang Rusia-Ukraina dan Indonesia bisa berperan menyediakan energi bersih untuk masa depan di Asia, juga di Eropa," kata Potman.

Sejak 2016, Pondera telah mengembangkan onshore wind farm di Nusa Tenggara Timur. Pengalaman yang dimiliki perusahaan asal Belanda tersebut meliputi pengukuran angin, studi kelayakan, pemodelan angin, teknik PLTB, dan manajemen konstruksi. Hingga saat ini, Pondera telah menangani proyek energi angin lebih dari 12 gigawatt (GW) di berbagai negara.

https://money.kompas.com/read/2022/09/03/050500126/indonesia-dan-belanda-jajaki-pengembangan-pltb

Terkini Lainnya

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke