Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gara-gara Bawang dan Cabai, Inflasi di Bangka Belitung Berubah Jadi Deflasi

Secara tahunan, Bangka Belitung mengalami inflasi sebesar 6,38 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 7,77 persen (yoy).

Deflasi pada Agustus 2022 terutama bersumber dari penurunan indeks harga kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau dan kelompok transportasi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung Budi Widihartanto mengatakan, harga bahan-bahan pokok utama seperti bawang merah dan aneka cabai mengalami penurunan hingga 20-30 persen (mtm) sejalan dengan peningkatan pasokan memasuki musim panen raya.

"Harga daging ayam dan telur ayam ras juga terpantau menurun sejalan dengan normalisasi permintaan disertai ketersediaan pasokan ayam yang mencukupi," kata Budi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/9/2022).

Budi menuturkan, untuk mendorong peningkatan pasokan daging ayam ras, pemerintah kembali membuka kebijakan penetasan hatched egg. Rerata harga daging ayam ras telah mendekati harga acuan yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar Rp 35.000.

"Deflasi juga disebabkan oleh penurunan indeks harga kelompok administered prices (AP) terutama angkutan udara. Permintaan angkutan udara menurun pasca perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan berakhirnya masa libur anak sekolah," ujar Budi.

Dari sisi penawaran, harga angkutan udara turun 14,32 persen dibandingkan Juli 2022.

Secara spasial, kedua kota sampel mengalami deflasi. Kota Pangkalpinang tercatat deflasi sebesar 1,20 persen (mtm) setelah pada bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 1,01 persen (mtm).

Deflasi di Pangkalpinang dan Tanjungpandan

Deflasi di Pangkalpinang ini disebabkan oleh penurunan indeks harga komoditas angkutan udara, bawang merah, daging ayam ras, minyak goreng dan cabai merah. Sementara itu, deflasi di kota Tanjungpandan sebesar 1,65 persen (mtm), setelah sebelumnya tercatat mengalami inflasi 1,12 persen (mtm).

Deflasi di Tanjungpandan merupakan deflasi terendah di seluruh wilayah Indonesia, yang dipengaruhi oleh penurunan indeks harga komoditas bahan makanan seperti cabai merah dan bawang merah dan angkutan udara.

Secara tahunan, kota Pangkalpinang mengalami inflasi sebesar 6,87 persen (yoy) lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 7,88 persen (yoy), sementara kota Tanjungpandan mengalami inflasi 5,51 persen (yoy) lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 7,57 persen (yoy).

Seperti melalui monitoring ketersediaan pasokan pangan, operasi pasar, pasar murah, Kerjasama Antar Daerah, serta program perluasan kluster holtikultura (cabai merah dan bawang merah), yang dilakukan di berbagai daerah.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, Indeks Harga Konsumen (IHK) nasional pada Agustus 2022 mengalami deflasi 0,21 persen (mtm) lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat mengalami inflasi 0,64 persen (mtm).

Deflasi pada Bulan Agustus 2022 disebabkan oleh penurunan indeks harga kelompok pangan. Pasokan komoditas bahan makanan hortikultura seperti bawang merah dan aneka cabai nasional terjaga sejalan dengan masuknya musim panen di daerah sentra. Secara tahunan, inflasi IHK nasional pada Agustus 2022 tercatat 4,69 persen (yoy) lebih rendah dibandingkan inflasi bulan sebelumnya 4,94 persen (yoy).

https://money.kompas.com/read/2022/09/03/200000526/gara-gara-bawang-dan-cabai-inflasi-di-bangka-belitung-berubah-jadi-deflasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke