Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani Ungkap Ancaman Dunia Setelah Pandemi Covid-19

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat perekonomian dunia termasuk Indonesia terpukul. Kini pandemi Covid-19 akan berakhir, namun ternyata masih ada tantangan lainnya yang akan dihadapi dunia ke depannya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tantangan yang harus dihadapi setelah pandemi Covid-19 ialah perubahan iklim global atau climate change.

"Sesudah pandemi, climate change adalah the global threat yang sangat serius. Kalau kita sekarang punya taste, how does it look kalau negara dan dunia dihadapkan pada shock yang besar seperti pandemi, at least you have the initial taste of those global shock, maka climate change it's gonna be another shock," ujarnya saat acara Indonesia Economic Outlook 2023 Forum, Senin (3/10/2022).

Selayaknya pandemi yang mampu mengubah perekonomian dunia, perubahan iklim juga akan memberikan goncangan kepada dunia sehingga dapat mengubah total baseline dan proyeksi ekonomi dunia.

Oleh karenanya, negara-negara di dunia berupaya untuk mengatasi atau bahkan menghilangkan risiko agar perubahan iklim ini tidak terjadi dengan mencanangkan ekonomi hijau (green economy) yang ramah lingkungan.

"Makanya skrg muncul green economy. Karena ekonomi harus tetap tumbuh, apalagi untuk negara-negara berkembang (emerging)," ucapnya.

Status Indonesia sebagai negara berkembang lebih rentan terhadap bahaya dari perubahan iklim ini lantaran perekonomian Indonesia tidak setangguh negara-negara maju.

Untuk itu, Indonesia perlu mengantisipasinya dengan menyusun strategi bagaimana agar perekonomian bisa tetap tumbuh tapi tidak meningkatkan risiko terjadinya perubahan iklim yakni dengan mengurangi emisi karbon.

"Aspirasi kita adalah menjadi negara yang high income country, tapi aspirasi menjadi high income country mungkin akan tidak tercapai kalau climate change akan mengancam masa depan kita," kata dia.

Dia menjelaskan, saat ini Indonesia berupaya menaikkan target pengurangan emisi karbon dari 29 persen menjadi 32 persen pada 2030. Namun di sisi lain juga diupayakan agar target tersebut tidak memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Pasalnya, sebagai negara penghasil komoditas seperti batu bara, Indonesia menyumbang cukup banyak emisi karbon, meski saat ini sudah diupayakan pembangkit listrik yang lebih ramah lingkungan.

"Gimana kita tetap memenuhi kebutuhan energi masyarakat listrik namun karbondioksidanya lebih rendah? Maka harus ada konversi dari batu bara menjadi renewable. Tapi bicara tuh gampang, merealisasinya butuh sekali hitung-hitungan yang luar biasa bagi kita semua," kata Sri Mulyani.

https://money.kompas.com/read/2022/10/03/193000826/sri-mulyani-ungkap-ancaman-dunia-setelah-pandemi-covid-19

Terkini Lainnya

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke