Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Beda Nasib dari Yen Jepang hingga Yuan China, Nilai Tukar Rupiah Menguat terhadap Dollar AS

Melansir data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup pada level Rp 15.586 per dollar AS, menguat 0,29 persen. Dengan posisi ini, mata uang Garuda di pasar spot sebenarnya telah terdepresiasi 9,28 persen dari posisi awal tahun ini (year to date/ytd).

Jika mengacu Jisdor, nilai tukar rupiah juga terapresiasi. Pada sesi perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah Jisdor berada pada level Rp 15.590 per dollar AS, lebih rendah dari perdagangan sebelumnya sebesar Rp 15.610 per dollar AS.

Penguatan nilai tukar rupiah terjadi meskipun indeks dollar AS cenderung mengalami penguatan dalam kurun waktu satu hari terakhir. Tercatat indeks mata uang Negeri Paman Sam masih berada pada kisaran 112,28 hingga sore hari ini.

Tercatat sejumlah mata uang Asia lain juga terdepresiasi terhadap dollar AS. Mulai dari yen Jepang, dollar Hong Kong, dollar Singapura, dollar Taiwan, peso Filipina, hingga yuan China melemah terhadap dollar AS.

Oleh karenanya, penguatan nilai tukar rupiah pada hari ini dinilai disebabkan oleh sentimen dari dalam negeri. Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk mengkerek suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) kini telah direspons positif oleh pasar.

"Keputusan itu merupakan seabgai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang 7 persen terlalu tinggi," ujar Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam risetnya, Senin.

Selain itu, Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra menilai, sentimen positif juga berasal dari pernyataan beberapa pejabat the Fed yang mengindikasikan kemungkinan menahan kenaikan suku bunga acuannya. Pasalnya, tekanan suku bunga yang lebih tinggi telah dirasakan oleh perekonomian Negeri Paman Sam.

https://money.kompas.com/read/2022/10/24/161424326/beda-nasib-dari-yen-jepang-hingga-yuan-china-nilai-tukar-rupiah-menguat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke