"Peningkatan transaksi penukaran valas sudah mencapai sekitar 40 persen di berbagai gerai money changer. Transaksi pembayaran non-tunai dengan QRIS dan digital payment lainnya seperti kartu kredit juga naik," ujar Ketua BPD Asosiasi Pedagang Valuta Asing (APVA) Bali, Ayu Astuti Dhama dikutip melalui siaran pers Kemenko Marves, Kamis (3/11/2022).
Peningkatan transaksi valas lewat gerai fisik memang masih banyak digunakan para wisatawan karena masih adanya sejumlah kendala.
Di antaranya pembayaran dengan menggunakan QRIS atau QR code masih terbatas kepada penduduk Indonesia.
Penggunaan pembayaran dengan QRIS secara lintas batas baru bisa dilakukan dengan Thailand. Sementara Kepala Bank Indonesia (BI) Bali, Trisno Nugroho mengatakan, selama penyelenggaraan KTT G20, memastikan ketersediaan uang baik valas maupun rupiah.
Ketersediaan uang di semua Anjungan Tunai Mandiri (ATM) juga dipastikan aman. Data BI menunjukkan, sebelum pandemi peredaran uang di Bali sekitar Rp 18-20 triliun setiap tahunnya.
"Saat ini ketersediaan uang berada pada kisaran Rp 12-14 triliun per tahun. Kami siapkan cadangan hingga Rp 5 triliun setiap tahunnya," kata Trisno.
Bank Mandiri misalnya telah menyiapkan dua gerai penukaran uang di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar.
https://money.kompas.com/read/2022/11/03/180000226/jelang-ktt-g20-transaksi-valas-meningkat-