Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Luhut: Pemerintah Berupaya Percepat Penghentian Pembangkit Listrik Batu Bara

Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia terhadap mitigasi perubahan iklim sangat kuat meski harus menghadapi tantangan untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Hal tersebut dikemukakan Luhut pada Forum tahun ke-3 Tri Hita Karana (THK), yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, Minggu (13/11/2022).

Ia juga mengatakan pentingnya pembiayaan campuran atau blended finance untuk pembiayaan proyek terkait iklim, seperti peralihan pembangkit batu bara ke pembangkit EBT. 

"Untuk itu, pembiayaan campuran sangat penting untuk membiayai begitu banyak proyek iklim. Pemerintah Indonesia saat ini sedang memfinalisasi kemitraan transisi energi berkeadilan, termasuk kolaborasi untuk penghentian pembangkit tenaga batu bara lebih cepat dari rencana, menuju pada energi terbarukan," kata Luhut, dikutip dalam siaran pers Tri Hita Karana, Minggu (13/11/2022). 

Komitmen pembangunan berkelanjutan

Dalam forum tersebut juga diumumkan penggalangan dana lebih dari 30 miliar dollar AS yang terdiri atas komitmen, beberapa proyek dan insiatif untuk pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Adapun dana penggalangan itu akan dimanfaatkan untuk percepatan investasi transisi energi, meningkatkan pendanaan untuk pengelolaan sampah dan infrastruktur berkelanjutan serta memobilisasi dana untuk solusi berbasis lingkungan, terutama laut, hutan, dan sistem pangan regeneratif. 

Seperti diketahui, pemerintah berencana menutup operasional semua PLTU baru bara secara permanen pada 2050. Sebelumnya pada 13 September 2022, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melarang pembangunan PLTU batu bara, seperti tertuang dalam Peraturan Presiden No.112 tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Listrik.


Proyek panel surya PLN-Amazon

Kesempatan itu pula terjadi perjanjian antara PT PLN (Persero) dengan Amazon untuk menyediakan 210 megawatt (MW) energi terbarukan bagi empat proyek panel surya di seluruh Indonesia.

Ini pertama kalinya pihak swasta akan mampu mengakses utilitas proyek panel surya baru di Indonesia. Keempat proyek tersebut akan berlokasi di Jawa dan Bali, untuk mendukung sistem kelistrikan Jawa-Madura-Bali (Jamali).

Komitmen Amazon untuk menjadi pembeli merupakan kunci penggerak bagi proyek ini. Selain itu, PLN berencana memperkenalkan lebih banyak peluang tarif hijau bagi perusahaan lainnya yang tertarik. Dengan demikian, pilihan pengadaan energi terbarukan bagi pihak swasta akan lebih terbuka di Indonesia.

"Kita semua tahu bahwa tantangan iklim tidak dapat diselesaikan sendiri-sendiri, baik oleh pemerintah, swasta maupun LSM. Kita semua perlu berkolaborasi, berbagi ambisi, dan membangun perhatian bersama. Inilah pentingnya organisasi seperti THK Forum untuk hadir dan menyatukan berbagai pemangku kepentingan untuk berbagi pengetahuan dan praktik baik guna mendorong kolaborasi," tutur Global Vice President for Public Policy Amazon Web Services (AWS), Michael Punke.

Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, dibutuhkannya kolaborasi untuk beralih ke energi ramah lingkungan. "Alasan kita perlu mengakselerasi transisi energi adalah karena kita perlu hidup di dunia dimana energi murah itu bersih, dan energi bersih itu murah," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2022/11/13/210000126/luhut--pemerintah-berupaya-percepat-penghentian-pembangkit-listrik-batu-bara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke