Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pesawat Susi Air Dibakar di Nduga, INACA Minta Keamanan Penerbangan Ditingkatkan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja berharap peristiwa tersebut dapat diselesaikan dengan baik sehingga penerbangan dari dan ke Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan dapat beroperasi normal kembali.

"Kami berharap keamanan penerbangan khususnya di Papua dan Indonesia pada umumnya untuk dapat terus ditingkatkan agar kejadian serupa tidak terulang kembali," kata Denon dalam keterangan tertulis, Kamis (9/2/2023).

Denon mengatakan, keamanan dan keselamatan penerbangan merupakan tanggung jawab semua pihak.

Ia mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) untuk membahas peningkatan keamanan penerbangan nasional, khususnya di Papua.

"Transportasi udara sangat diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat di Papua. Untuk itu operasionalnya diharapkan dapat terlaksana dengan lancar, kontinyu serta terjamin keselamatan, keamanan dan kenyamanannya bagi semua pihak," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Pesawat milik Susi Air diduga dibakar di Landasan Terbang Paro, Dostrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023) pagi.

Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti mengonfirmasi bahwa pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Moses Kilangin, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada pukul 05.33 WIT dengan seorang pilot dan enam penumpang.

"Pesawat mendarat dengan selamat di Paro pada pukul 06.17 WIT," ujar Susi Pudjiastuti kepada Kompas.com, Selasa.

Kemudian, pada pukul 07.28 WIT, manajemen Susi Air mendapat informasi bahwa pesawat dengan nomor registrasi PK-BVY tersebut masih berada di Paro.

Tidak lama berselang, terdapat pergerakan dari pilot yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.

Informasi mengenai terbakarnya pesawat Susi Air di Paro didapat dari pilot Susi Air lain yang baru saja terbang dari Distrik Dekai ke Bandara Moses Kilangin.

"09.57 WIT, penerbangan PK-BVC melaporkan bahwa pesawat PK-BVY terbakar di landasan dan tidak ada orang di sekitarnya termasuk pilot," ungkap Susi.

Sebelumnya, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen M. Saleh Mustafa mengatakan, pilot Susi Air PK-BVY yang bernama Philips Marthen (37) asal Selandia Baru dibawa oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya (EK)

Sementara itu, lima penumpang di pesawat Susi Air itu masih belum diketahui kondisinya.

Saleh juga menyebut bahwa pesawat yang terbang dari Mimika menuju Distrik Paro, Nduga, sengaja dibakar oleh KKB EK.

Namun Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan tidak ada penyanderaan dalam peristiwa pembakaran pesawat Susi Air di Distrik Karo, Kabupaten Nduga, Papua.

Yudo mengatakan para kru dan pilot menyelamatkan diri sebelum pesawat itu dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan seluruh penumpang pesawat Susi Air sudah bisa dievakuasi.

"Untuk penumpang saat ini semuanya sudah bisa diamankan, sudah dievakuasi," kata Sigit di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Sigit juga menegaskan, tidak ada orang dalam pesawat itu yang disandera. Namun, pilot pesawat itu masih belum ditemukan. Hanya saja, lokasinya sudah terdeteksi.

Kapolri mengatakan pihaknya melakukan koordinasi dengan pemerintah Selandia Baru atau New Zealand terkait penyelamatan pilot pesawat Susi Air yang hilang tersebut

https://money.kompas.com/read/2023/02/09/180500126/pesawat-susi-air-dibakar-di-nduga-inaca-minta-keamanan-penerbangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke