Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Arfan Dirikan Usaha Sepatu Merek Dorks hingga Raih Omzet Miliar Rupiah dalam Sebulan

JAKARTA, KOMPAS.com - Berani keluar dari zona nyaman adalah salah satu hal yang jarang dilakukan pengusaha. Namun, siapa sangka prinsip tersebut juga menjadi cikal bakal terbukanya jalan rezeki, hingga menjadi modal untuk melebarkan sayap bisnisnya ke pasar global.

Hal inilah yang dilakukan oleh Arfan Najirun pemilik usaha sepatu merk lokal asal Tanggerang, Dorks.

Arfan menceritakan, sebelum ia berani mengeluarkan resmi mereknya, dia sudah memiliki usaha sepatu bersama saudaranya. Namun, usaha sepatu tersebut belum memakai merek mereka sendiri, alias mereka hanya menjadi produsen sepatu sesuai dengan order yang diterima saja.

Namun, lantaran Pandemi Covid-19 menghantam, mereka tidak memiliki pesanan. Bahkan sampai 2 bulan Arfan bersama saudaranya berhenti produksi.

Hal itulah yang membuat Arfan harus memutar otak untuk tetap bisa memberdayakan para pegawainya yang notabenenya adalah anak muda dan ibu-ibu.

"31 Maret 2022 kemarin menjadi awal Dorks rilis. Saya enggak mau melihat karyawan saya tidak ada pemasukan karena tidak bekerja. Saya cari ilmu sebanyak-banyaknya baru saya berani ambil jalan punya brand usaha sepatu sendiri. Kalau dulu kami hanya memproduksi sepatu tanpa ada brand sendiri, sekarang kita punya Dorks," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (15/2/2023).

Pemilihan nama Dorks sendiri, Arfan bilang, diambil dari nama penggemar band Pee Wee Gaskins.

"Dorks terinspirasi dari saya dan abang saya suka band Pee Wee Gaskins. Kita coba-coba cari nama brand dan terinspirasi dengan Dorks dan Dorks ini di pencatatan merek atau HKI belum ada yang pakai sampai terbit sertifikat tidak ada kendala," ungkap Arfan.

Lantaran memiliki modal sebagai produsen sepatu, usaha Dorks pun langsung disambut pasar dengan baik.

Bahkan bukan hanya di Indonesia, sepatu Dorks juga sudah tembus ke Singapura hingga Malaysia.

Adapun rata-rata omzet yang dihasilkan mencapai Rp 800 juta per bulan, sedangkan saat peak season bisa mencapai Rp 1,2 miliar per bulan.

Sementara untuk harga sepatu Dorks juga tergolong murah, kisaran Rp 100.000-Rp 200.000.

Walaupun memasarkan dengan harga murah, Arfan memastikan kualitasnya tidak kalah jauh dengan kualitas sepatu lainnya.

"Harganya murah karena belum ambil margin yang tinggi. Kita hanya mengambil profit sekitar 5-10 persen saja," jelasnya.

"Dengan harga yang kita suguhkan sangat masuk untuk kocek kalangan muda dan milenial di zaman sekarang. Soal kualitas tidak usah ragu, karena proses pembuatan produk kita semuanya sudah menggunakan teknologi mesin pastinya sangat kuat dan aman juga didesain sebaik mungkin agar nyaman dipakai sehari," sambung Arfan.

Arfan mengatakan sudah banyak kepala keluarga yang bisa merasakan rezeki dari Dorks ini. Adapun di dalam CV Triguna Mitra Abadi, ia mempunyai pekerja sekitar 40 orang terdiri dari ibu-ibu dan 80 orang terdiri dari anak muda.

Arfan juga mengatakan, gaji para pekerjanya menyentuh Rp 8 juta per bulan. Pendapatan ini dinilai dapat menghidupi banyak kepala keluarga di daerahnya.

"Income sebagai UMKM atau brand lokal, alhamdulillah kita bisa menghidupi keluarga sendiri bahkan banyak kepala keluarga yang bisa merasakannya," ungkap Arfan.

Ke depannya, Arfan menargetkan, Dorks sendiri bisa menembus pasar Eropa.

Sementara untuk tetap bisa bersaing dengan pelaku usaha sepatu lokal di dalam negeri, dirinya dan timnya sudah memiliki strategi yakni tetap mempertahankan kualitas sepatunya, memberikan layanan penjualan yang baik, hingga memiliki strategi marketing yang beragam.

https://money.kompas.com/read/2023/02/16/081000626/cerita-arfan-dirikan-usaha-sepatu-merek-dorks-hingga-raih-omzet-miliar-rupiah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke