Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ditopang Ekonomi China, Harga Minyak Dunia Naik Tipis

Mengutip USNews, harga minyak mentah berjangka Brent menetap pada level 84,75 dollar AS per barrel, naik 44 sen, atau 0,5 persen. Sementara itu, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berada di level 78,16 per barrel atau menguat 47 sen (0,6 persen).

Aktivitas manufaktur di China tumbuh bulan lalu pada laju tercepat dalam lebih dari satu dekade. Berdasarkan data yang dirilis pada hari Rabu, rebound negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu terjadi usai penghapusan pembatasan Covid-19 yang ketat.

Impor minyak Rusia melalui laut China juga diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi bulan ini karena perusahaan penyuling memanfaatkan harga murah. Komentar dari Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic, yang mengatakan Fed harus tetap dengan kenaikan suku bunga seperempat poin atau stabil untuk saat ini dalam upaya untuk menghindari penurunan ekonomi, juga mendorong kenaikan harga minyak dunia.

"Kami dihantam oleh pembicaraan Fed, tetapi komentar Bostic tampaknya membantu harga minyak," kata John Kilduff, partner di Again Capital LLC di New York.

Kilduff mengatakan, pernyataan tersebut meredakan kekhawatiran sebelumnya, yang dipicu oleh data pengangguran AS yang kuat. Hal ini dinilai membuat investor khawatir tentang kemungkinan kenaikan suku bunga yang lebih cepat dan lebih besar.

Di sisi lain, meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa (ECB) setelah percepatan harga konsumen yang lebih cepat dari perkiraan di Prancis, Spanyol dan Jerman, membuat minyak bergerak lebih tinggi.

"Kekhawatiran inflasi yang muncul kembali berkontribusi pada pergerakan harga yang suram. Kecemasan inflasi yang terus-menerus akan memberikan jeda pada reli yang berkepanjangan dalam waktu dekat," kata analis PVM Oil Tamas Varga.

Badan statistik UE menyebut, inflasi zona euro naik pada bulan Februari ke tingkat tahunan yang lebih tinggi dari perkiraan, yakni sebesar 8,5 persen. Risalah Europe Central Bank atau ECB pada hari Kamis menyarankan agar bank sentral dapat terus menaikkan suku bunga di luar pertemuan bulan Maret dalam dua minggu mendatang.

Di Amerika Serikat, penumpukan stok minyak mentah selama 10 minggu berturut-turut juga membebani pasar. Harga minyak juga tertekan oleh penguatan dollar AS, setelah klaim baru untuk tunjangan pengangguran mengalami penurunan pekan lalu.

"(Prospek) kenaikan suku bunga AS lebih lanjut kemungkinan akan mempertahankan kekuatan dollar AS sebagai pembatas sisi atas pada harga minyak," kata Jim Ritterbusch dari konsultan Ritterbusch and Associates.

https://money.kompas.com/read/2023/03/03/074100126/ditopang-ekonomi-china-harga-minyak-dunia-naik-tipis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke