Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ikut Bursa Global, IHSG dan Rupiah Awal Sesi Bergerak di Zona Merah

Melansir data RTI, pukul 09.13 WIB, IHSG berada pada level 6.675,16 atau turun 35,79 poin (0,53 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.786,95.

Sebanyak 148 saham melaju di zona hijau dan 236 saham di zona merah. Sedangkan 274 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,08 triliun dengan volume 2,08 miliar saham.

Bursa Asia merah dengan penurunan Strait Times 0,33 persen, Nikkei 1,8 persen, Shanghai Komposit naik 0,43 persen, dan Hang Seng Hong Kong 0,64 persen.

Wall Street pada penutupan perdagangan Senin bervariasi, dimana Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,28 persen, dan S&P 500 melemah 0,15 persen. Sementara itu, index acuan saham teknologi Nasdaq juga naik 0,45 persen.

Sebelumnya, Founder WH Project William Hartanto mengungkapkan, sentimen Silicon Valley Bank tidak berdampak pada pasar saham di Indonesia. Korelasi tersebut juga dinilai tidak terlihat, antara IHSG dan Dow Jones sejak tahun 2020.

Namun demikian, IHSG masih memiliki kecenderungan melemah. Ini terjadi lantaran nilai transaksi yang sepi dan tidak adanya bantuan net buy investor asing membuat pelaku pasar domestik lebih memilih untuk melakukan trading harian.

“Pada dasarnya IHSG masih rawan melemah. Kami melihat bahwa IHSG masih belum bisa menembus level 6.800 sebagai resistance sudah menjadi alasan untuk melanjutkan pelemahan. Hal ini membuat IHSG menjadi sepi likuditas. Namun, sepi likuditas juga membuat pelemahan menjadi terbatas,” ungkap William dalam analisisnya.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.10 WIB rupiah bergerak pada level Rp 15.387 per dollar AS, atau turun 10 poin (0,07 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.377 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelaku pasar masih mencermati perkembangan kebangkrutan 2 bank besar AS. Dia mengatakan, pergerakan indeks saham yang sebagian negatif, terlihat ada kekhawatiran di pasar.

Namun di sisi lain, peristiwa kebangkrutan ini membalikan ekspektasi bahwa mungkin the Fed tidak agresif lagi menaikan suku bunga acuannya. Survei dari FedWatch Tool CME, memperlihatkan ekspektasi kenaikan 50 bp sudah tidak ada dan malah muncul ekspektasi The Fed tidak akan menaikan suku bunga acuannya. Mayoritas bereskeptkasi the Fed hanya menaikan 25 bp.

“Kekhwatiran pasar terhadap dampak buruk masalah kebangkrutan tersebut bisa membatasi penguatan rupiah. Di sisi lain, kondisi saat ini menurunkan agresivitas the Fed dalam menaikan suku bunga acuan ini, bisa menjadi pendorong penguatan rupiah,” kata Ariston

Ariston memperkirakan hari ini rupiah bisa bergerak dengan potensi penguatan ke kisaran Rp 15.330 per dollar AS, dan untuk potensi pelemahan ke kisaran Rp 15.400 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2023/03/14/092949526/ikut-bursa-global-ihsg-dan-rupiah-awal-sesi-bergerak-di-zona-merah

Terkini Lainnya

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke