Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AC Pesawat Super Air Jet Mati Rugikan Konsumen, YLKI: Menhub Harus Tegur Keras dan Beri Sanksi

Meski terjadi kendala teknis itu, Super Air Jet tetap melanjutkan penerbangannya dari Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pukul 17.55 WITA ke Bandara Soekarno-Hatta pukul 18.40 WIB.

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, seharusnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selaku regulator menegur maskapai yang lalai mengecek kondisi pesawat sebelum penerbangan yang mengakibatkan AC pesawat tidak berfungsi saat sudah take off.

Pasalnya, kendala teknis seperti AC yang tidak berfungsi selama penerbangan jelas sangat mengganggu kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen sebagai penumpang pesawat.

"Menhub harus tegur keras, kalau perlu kasih sanksi pada Super Air Jet yang tetap terbang dari Denpasar menuju Soekarno Hatta, padahal AC di pesawat dalam keadaan mati total," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/3/2023).

Menurutnya, jika sejak awal terbang AC sudah mati, seharusnya pilot tidak melanjutkan penerbangan dengan memutuskan pesawat kembali ke area parkir pesawat (RTB) ke bandara semua atau mendarat darurat di bandara terdekat.

"Ini menunjukkan managemen Super Air Jet tidak peduli dengan keamanan dan keselamatan penerbangan," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama Super Air Jet Ari Azhari menjelaskan, pihaknya telah melakukan seluruh aspek prosedur penerbangan sebelum keberangkatan untuk memastikan bahwa pesawat dalam kondisi terbaik dan aman untuk terbang.

"Hasil pemeriksaan sebelum keberangkatan, bahwa semua sistem dan perlengkapan pesawat dalam kondisi prima dan siap terbang," kata Ari dalam keterangan tertulis.


Pada penerbangan dari Bali menuju Jakarta, saat mencapai ketinggian 30.000 kaki di atas permukaan laut, ada indikasi sistem pengatur tekanan udara di kabin tidak berfungsi seharusnya (kurang maksimal), sehingga pilot harus menurunkan ketinggian pesawat, gangguan ini menyebabkan suhu udara di kabin menjadi lebih tinggi dari semestinya.

"Super Air Jet menyampaikan permohonan maaf yang dialami oleh para tamu," ucapnya.

Kendati demikian, pihaknya tidak dapat memberikan keterangan mengenai penyebab peristiwa ini terjadi. Sebab, kata dia, hal ini merupakan langkah yang umum dilakukan dalam industri penerbangan ketika terjadi insiden atau masalah teknis pada pesawat.

"Langkah pertama yang dilakukan adalah memeriksa pesawat secara menyeluruh. Hal ini dilakukan untuk menemukan penyebab insiden atau masalah teknis tersebut. Setelah itu, dijalankan pemeriksaan lebih lanjut dan analisis mendalam untuk memastikan bahwa pesawat aman untuk digunakan kembali," tuturnya.

https://money.kompas.com/read/2023/03/24/052610526/ac-pesawat-super-air-jet-mati-rugikan-konsumen-ylki-menhub-harus-tegur-keras

Terkini Lainnya

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke