Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menakar Potensi Investasi Hijau di Keuangan Syariah untuk Anak Muda Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Potensi investasi hijau untuk kalangan muda di Indoensia terbilang besar dan terus mengalami pertumbuhan.

Kepala Divisi Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia Irwan Abdalloh mengatakan, ada lonjakan permintaan investasi hijau di kalangan anak muda.

"Bahwa demand untuk produk sukuk ritel atau sukuk tabungan itu sudah sangat tinggi. jadi tidak ada isu," ujar dia dalam acara Gebyar Safari Ramadhan I: Investasi Hijau di Keuangan Syariah yang diadakan secara virtual, Jumat (24/3/2023).

Irwan membeberkan, investasi hijau menarik lantaran selain termasuk dalam kategori produk hijau, imbal hasil yang ditawarkan juga lebih tinggi dari deposito.

"Dua hal dikombinasikan jadi sangat menarik," imbuh dia.

Namun begitu, Irwan bilang, tingkat kesadaran anak muda terhadap sukuk hijau juga perlu ditingkatkan.

Harapannya, anak muda tidak hanya mengejar imbal hasil yang lebih tinggi, tetapi juga memiliki kesadaran untuk melakukan investasi hijau.

"Ataukan mereka (anak muda) mengejar karena return-nya bagus? Jadi mereka sebenarnya tidak peduli dengan green-nya nih, karena return-nya bagus jadi mereka investasi di situ," ungkap dia.

Kemudian Irwan menjelaskan, potensi investasi hijau di tengah masyarakat terutama anak muda di Indonesia masih sangat besar. Hal ini karena anak muda merupakan pangsa pasar dari investasi hijau.

Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS), ia bilang, hampir 72 persen masyarakat Indonesia adalah anak muda.

Hal itu ditambah dengan kesadaran anak muda untuk memiliki instrumen investasi saat ini jauh lebih tinggi.

Itu tercermin dari komposisi investor ritel dan komposisi investor saham syariah di Indonesia.

"Itu 95 persen saham syariah di Indonesia investornya adalah anak muda, jadi tidak ada isu," tutup dia.

https://money.kompas.com/read/2023/03/24/154000226/menakar-potensi-investasi-hijau-di-keuangan-syariah-untuk-anak-muda-indonesia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke