Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Tak Mampu Bangkit di Akhir Perdagangan, Rupiah Justru Menguat

Melansir RTI, pada penutupan perdagangan, IHSG berada pada level 6.792,76 atau turun 26,9 poin (0,39 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya di level 6.819,67.

Sementara itu, terdapat 204 saham yang hijau, 323 saham merah dan 200 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi siang ini mencapai Rp 21,7 triliun dengan volume 21,9 miliar saham.

Top losers yang menekan IHSG antara lain, saham Hillcon (HILL) yang anjlok 6,9 persen pada level Rp 1.745 per saham. Kemudian, Vale Indonesia (INCO) yang berada di posisi Rp 6.400 atau turun 3,7 persen. Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) juga melemah 3,5 persen pada posisi Rp 2.700 per saham.

Top gainers sore ini, Bank Syariah Indonesia (BRIS) yang menguat 3,4 persen pada level Rp 1.810 per saham. Kemudian Telkom Indonesia (TLKM) di level Rp 4.250 per saham atau naik 2,4 persen, dan Harum Energy (HRUM) di level Rp 1.585 per saham atau naik 2,2 persen.

Bursa Asia mixed dengan penurunan Nikkei 1,2 persen, dan Strait Times 0,53 persen. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong menguat 0,2 persen, dan Shanghai Komposit naik 0,001 persen. Bursa Eropa bergerak menguat dengan kenaikan FTSE 0,42 persen, dan GDAXI 0,12 persen.

Berdasarkan Bloomberg, rupiah sore ini ditutup menguat. Pukul 14.50 WIB mata uang garuda berada di level Rp 14.912 per dollar AS atau naik 20 poin (0,13 persen) dibandingkan sebelumnya Rp 14.932 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2023/04/06/163152426/ihsg-tak-mampu-bangkit-di-akhir-perdagangan-rupiah-justru-menguat

Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke