Ia menjelaskan, kebijakan pada arus mudik tahun ini membuat pelaksanaan arus mudik dapat berjalan relatif lancar.
Salah satunya adalah disetujuinya kebijakan memajukan libur cuti bersama, sehingga waktu arus mudik menjadi lebih panjang.
“Jadi meski lonjakan penumpang tinggi dengan tingkat okupansi 90 persen lebih, bisa tertangani dengan baik. On Time Performance (OTP) atau ketepatan waktu juga terjaga dengan baik,” ucap Budi Karya dalam siaran pers, dikutip Rabu (26/4/2023).
Ia menambahkan, harga tiket pesawat selama arus mudik masih dalam batas wajar dan tidak melebih tarif batas atas yang telah ditentukan.
Hal ini bisa terjadi karena pengelola bandara telah mengelola lonjakan penumpang pesawat dan maskapai penerbangan yang telah kooperatif menjaga tarif sesuai anjuran pemerintah.
Lebih lanjut Menhub menuturkan, peningkatan pergerakan penumpang dan pesawat pada arus mudik tahun ini menjadi kabar baik bagi kebangkitan industri penerbangan nasional setelah sempat terdampak pandemi Covid-19.
“Walaupun belum sama dengan Tahun 2019, tetapi secara ekonomi sudah terjadi pergerakan yang memberikan manfaat bagi operator bandara dan maskapai. Ini berita baik buat kita,” imbuh Budi Karya
Menghadapi lonjakan arus balik, Budi meminta seluruh pemangku kepentingan sektor penerbangan, dapat terus melanjutkan kinerja baik yang telah ditunjukkan pada arus mudik.
Operator penerbangan juga diminta untuk mengedepankan aspek keselamatan di tengah naiknya pergerakan penumpang tersebut.
Berdasarkan data Angkasa pura II selaku pengelola Bandara Soetta, jumlah pergerakan pesawat juga mengalami peningkatan 5 persen secara tahunan dibandingkan tahun 2022 lalu.
Adapun jumlah penerbangan pesawat ada hari puncak arus mudik pada 19-21 April 2023 mencapai di atas 1.000 penerbangan per hari. Sebelum pandemi, Bandara Soetta rata-rata melayani 1.200 penerbangan setiap harinya.
Adapun di tengah pandemi pada 2022 dan awal 2023, jumlah penerbangan pada hari-hari biasa berkisar 800-900 penerbangan per hari.
Sebagai informasi, Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang) menjadi bandara tersibuk yang dikelola oleh AP II.
Bandara tersibuk disusul kemudian Bandara Kualanamu (Deli Serdang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru) dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang).
https://money.kompas.com/read/2023/04/26/100000526/penumpang-pesawat-tumbuh-25-persen-menhub--kabar-baik-buat-industri