Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Awal Sesi Masih Lesu, Rupiah Menguat

Melansir data RTI, pukul 9.09 WIB, IHSG berada pada level 6.654,28 atau turun 26,8 poin (0,4 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.681,1.

Sebanyak 179 saham melaju di zona hijau dan 211 saham di zona merah. Sedangkan 205 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 501,6 miliar dengan volume 1,08 milar saham.

Bursa Asia pagi ini bergerak mayoritas hijau dengan kenaikan Hang Seng Hongkong 0,18 persen (34,12 poin) pada posisi 18.585,23, Shanghai Komposit di level 3.229,57 atau menguat 0,25 persen (8,1 poin), dan Strait Times bertambah 0,2 persen (7,04 poin) pada posisi 3.202,26. Sementara itu, Nikkei terkoreksi 0,41 persen (129,1 poin) pada level 31.104,4. Sementara Bursa saham AS atau Wall Street libur memperingati Memorial Day.

Sebelumnya, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menilai, pola gerak IHSG cukup moderat dan masih cenderung mengalami pelemahan terbatas. Namun, kondisi fundamental perekonomian masih terjaga dengan baik.

“Selama support level terdekat masih dapat dipertahankan maka peluang koreksi masih dapat dimanfaatkan oleh investor jangka menengah hingga panjang untuk melakukan akumulasi pembelian,” kata William Surya Wijaya dalam analisisnya.

Rupiah

Pagi ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.08 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.946 per dollar AS, atau naik 26 poin (0,18 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.920 per dollar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, meskipun menguat, tren pergerakan rupiah masih bearish. Adapun indikator inflasi AS, PCE Price Index bulan April menunjukkan kenaikan 4,4 persen, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 4,2 persen.

Ariston menilai indikator tersebut bisa mendorong penguatan dollar AS lagi terhadap nilai tukar lainnya. Namun di sisi lain, kesepakatan batas atas utang AS memberikan kelegaan di pasar sehingga pelaku pasar berani lagi masuk ke aset berisiko yang bisa menahan pelemahan rupiah.

“Rupiah berpeluang melemah terhadap dollar AS karena data ekonomi AS menunjukkan perbaikan dan inflasi juga masih menaik. Hari ini rupiah berpeluang melemah pada kisaran Rp 15.000 per dollar AS sampai dengan Rp 15.050 per dollar AS, dengan support di kisaran Rp 14.930 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2023/05/30/093122726/ihsg-awal-sesi-masih-lesu-rupiah-menguat

Terkini Lainnya

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke