Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Data Inflasi AS Dorong Harga Minyak Dunia Naik ke Level Tertinggi dalam Waktu Hampir 3 Bulan

Pada perdagangan kemarin, harga minyak dunia naik ke level tertinggi dalam hampir tiga bulan, usai rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan tren kenaikan suku bunga di negara dengan ekonomi terbesar dunia itu, telah mendekati puncaknya.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS naik 1,5 persen atau 1,14 dollar AS menjadi sebesar 76,89 dollar AS per barrel. Penutupan tertinggi sejak 26 April 2023.

Sedangkan minyak mentah Brent naik 1,6 persen atau 1,25 dollar AS menjadi sebesar 81,57 dollar AS, yang sekaligus menjadi penutupan tertinggi sejak 25 April 2023.

Inflasi AS pada Juni 2023 turun ke level 3 persen secara tahunan (year on year/yoy), melandai jika dibandingkan Mei 2023 yang mencapai 4 persen (yoy). Data inflasi Juni itu menjadi yang terendah bagi AS sejak Maret 2021.

Dengan laju inflasi yang lebih terkendali, para pelaku pasar pun memperkirakan hanya akan ada satu kali lagi kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed). Sebelumnya The Fed diperkirakan bakal menaikkan suku bunga dua kali lagi di tahun ini.

"Kita mengalami angka inflasi yang sangat rendah hari ini. Kekhawatiran bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga telah menimbulkan hambatan bagi minyak," kata Phil Flynn, Analis di Price Futures Group.

Seperti diketahui, kenaikan suku bunga tinggi dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi. Lantaran, bunga yang mahal membuat aktivitas ekonomi terganggu sehingga mengurangi permintaan terhadap bahan bakar.

Di sisi lain, data inflasi AS yang melandai juga membuat indeks dollar AS turun 0,8 persen ke level 99,73. Indeks dollar saat ini menuju penurunan mingguan terbesarnya pada 2023.

Pelemahan dollar AS dan kebijakan OPEC+

Pelemahan dollar AS itu turut mengerek harga minyak dunia. Sebab, membuat harga minyak yang ditransaksikan dengan dollar AS menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga meningkatkan permintaan terhadap minyak.

Adapun harga minyak mentah dunia telah naik lebih dari 11 persen dalam dua minggu terakhir. Hal ini seiring dengan keputusan Arab Saudi dan Rusia untuk memangkas produksi minyak mereka.

Arab Saudi mengumumkan perpanjangan masa pemangkasan produksi sebanyak 1 juta barrel per hari (bph) hingga Agustus 2023. Rusia juga memperpanjang masa pemotongan ekspor dan produksi masing-masing 500.000 barrel per hari.

Alhasil, total pengurangan produksi minyak oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, atau OPEC+ menjadi sekitar 5 juta barrel per hari, atau sekitar 5 persen dari permintaan minyak global.

Pemangkasan ini akan membuat pasokan minyak mentah di pasar global diproyeksi mengetat hingga 2024. Terlebih adanya optimisme permintaan yang kuat dari China dan negara berkembang lainnya.

https://money.kompas.com/read/2023/07/14/085152026/data-inflasi-as-dorong-harga-minyak-dunia-naik-ke-level-tertinggi-dalam-waktu

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke