Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tren Live Shopping, Pedagang Sandal di Pasar Tanah Abang Bisa Cuan Rp 3 Juta dalam 1 Jam

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren belanja melalui siaran langsung atau live shopping kian populer di seluruh kalangan masyarakat mulai dari anak muda, ibu-ibu, hingga artis.

Pengalaman berbelanja melalui live shopping ini kian diminati lantaran pembeli dapat berinteraksi dengan penjual secara real time, sehingga informasi terkait produk yang dijual lebih dirasakan pembeli.

Kompas.com, Rabu (2/8/2027) mewawancari salah satu pedagang di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta yang rutin berjualan melalui fitur live shopping.

Mega (30) pegawai toko sendal di Pasar Tanah Abang mengatakan, penjualan barang lewat live shopping biasanya dilakukan 3 kali dalam seminggu, tepatnya pada pukul 11.00 WIB.

"Kita kan jaga toko berdua, jadi live shopping-nya paling 2-3 kali dalam seminggu durasi 1 jam tiap pukul 11.00," kata Mega kepada Kompas.com, Rabu.

Mega mengatakan, saat live shopping, penawaran berupa promo dan diskon diberikan untuk menarik para pembeli.

Ia mengatakan, jika pembeli saat live shopping ramai, omzet yang diterima bisa mencapai sekitar Rp 2 juta sampai dengan Rp 3 juta dalam durasi 1 jam.

"Transaksinya lumayan banyak, bisa 20 kali transaksi sekali live itu, kalau lagi ramai ya lumayan paling dalam 1 jam bisa Rp 2 juta sampai Rp 3 juta (pendapatan), kami enggak mahal-mahal juga kan, dan kualitas sendalnya juga bagus," ujarnya.

Menurut Mega, selain tertarik dengan beragam diskon, para pembeli juga diberi kemudahan gratis ongkir bahkan bisa melakukan pembayaran menggunakan paylater.

"Ada gratis ongkirnya juga, dan sekarang kan sudah ada layanan paylater jadi pembeli tinggal nunggu barang di rumah," tuturnya.

Mega mengatakan, layanan live shopping sangat membantu toko dalam meningkatkan omzet mengingat saat ini pembelian sendal di toko fisik mengalami penurunan.

Ia mengatakan, beberapa pembeli dari luar kota terkadang membeli barang secara grosir.

"Yang beli sendal satuan di sini enggak banyak, sepi, ada yang beli dari luar kota biasanya grosir. Jadi dengan jualan online ini sangat membantu," ucap dia.

Terakhir, saat ditanya soal rencana pemerintah untuk mengenakan pajak di live shopping. Mega khawatir hal tersebut dapat memengaruhi pedagang dalam memberika diskon.

"Kalau dipajakin lagi susah ya, toko fisik juga masih sepi. Kalau ada pajak lagi mungkin orang berkurang (jualan) di online. Kan kita lihatnya live shopping itu peluang, kalau di toko sepi kita nutupinnya pakai online (Live shopping)," kata dia.

Live Shopping jadi bisnis yang menjanjikan

Ekonom sekaligus Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, tren belanja melalui live shopping kian diminati lantaran menawarkan pengalaman belanja yang baru yaitu kombinasi deskripsi produk melalui video dan interaksi langsung dengan penjual.

"Jadi calon pembeli diajak untuk mendalami spesifikasi produk, bahkan bisa langsung menanyakan detail dan dijawab langsung oleh si penjual. Ini berbeda ya," kata Bhima saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/8/2023).

Bhima mengatakan, berbelanja produk di e-commerce dan berinteraksi dengan penjual melalui fitur tanya jawab sudah sering dilakukan. Namun, kata dia, para pembeli masih sering salah dalam membeli produk yang mereka inginkan.

"Kalau di live shopping, ukuran baju misalnya menjadi lebih mudah terbayangkan," ujarnya.

Bhima mengatakan, prospek bisnis dari live shopping ke depannya menjanjinkan khususnya bagi UMKM, content creator dan lainnya.

Ia memprediksi tak menutup kemungkinan tren belanja online di Indonesia akan mirip seperti tren belanja di China.

"Mungkin arah belanja online Indonesia meniru China ya, ada live shopping farm. menyulap banyak sekali ruko kosong dijadikan tempat video streaming untuk berjualan di social commerce," tuturnya.

Meski demikian, Bhima mengatakan, kegiatan live shopping membutuhkan aturan untuk mengatur batasan subsidi dan diskon termasuk ongkir untuk produk impor.

Ia mengatakan, aturan tersebut diperlukan untuk memcegah predatory pricing yang berpotensi mematikan produk UMKM.

Predatory pricing adalah kegiatan menjual barang di bawah harga dan jauh dari modal.

"Ini perlu dipertegas sehingga jangan sampai produk yang dijual mematikan UMKM sebagai produsen," ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2023/08/03/071000426/tren-live-shopping-pedagang-sandal-di-pasar-tanah-abang-bisa-cuan-rp-3-juta

Terkini Lainnya

Sepanjang 2023, Nilai Ekspor Tuna RI Mencapai Rp 15,2 Triliun

Sepanjang 2023, Nilai Ekspor Tuna RI Mencapai Rp 15,2 Triliun

Whats New
BCA Mobile Sempat Alami Gangguan, Manajemen: Saat Ini Telah Kembali Normal

BCA Mobile Sempat Alami Gangguan, Manajemen: Saat Ini Telah Kembali Normal

Whats New
Kimia Farma Buka-bukaan Penyebab Rugi di 2023 Mulai dari Operasional hingga Anak Usaha

Kimia Farma Buka-bukaan Penyebab Rugi di 2023 Mulai dari Operasional hingga Anak Usaha

Whats New
Lowongan Kerja PT Pegadaian untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Pegadaian untuk S1, Ini Persyaratannya

Work Smart
Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2023, MSIG Life Berkomitmen Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan

Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2023, MSIG Life Berkomitmen Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan

BrandzView
2 Perusahaan Pelayaran Global Nyatakan Tertarik Berkegiatan di Makassar New Port

2 Perusahaan Pelayaran Global Nyatakan Tertarik Berkegiatan di Makassar New Port

Whats New
Tutup 5 Pabrik, Kimia Farma Kalkulasikan Jumlah Karyawan yang Terdampak PHK

Tutup 5 Pabrik, Kimia Farma Kalkulasikan Jumlah Karyawan yang Terdampak PHK

Whats New
Nestlé Indonesia Dukung Pemerintah dalam Upaya Menjaga Sumber Air

Nestlé Indonesia Dukung Pemerintah dalam Upaya Menjaga Sumber Air

BrandzView
Dorong Inklusivitas Ekonomi Digital dan Tingkatkan Akses e-Commerce di Wilayah Terpencil, Lazada Gandeng Namirah Logistic

Dorong Inklusivitas Ekonomi Digital dan Tingkatkan Akses e-Commerce di Wilayah Terpencil, Lazada Gandeng Namirah Logistic

Whats New
Kurs Rupiah Hari Ini 26 Juni 2024 di BNI hingga Bank Mandiri

Kurs Rupiah Hari Ini 26 Juni 2024 di BNI hingga Bank Mandiri

Spend Smart
BEI: Investor Pasar Modal Tembus 13 Juta

BEI: Investor Pasar Modal Tembus 13 Juta

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BNI Tanpa Ribet ke Bank

2 Cara Ganti PIN ATM BNI Tanpa Ribet ke Bank

Spend Smart
KPPU Duga Google Lakukan Pelanggaran, Pemerintah Terus Godok Aturan Antimonopoli

KPPU Duga Google Lakukan Pelanggaran, Pemerintah Terus Godok Aturan Antimonopoli

Whats New
Pengguna 'Paylater' di Indonesia Didominasi Kelompok yang Sudah Menikah

Pengguna "Paylater" di Indonesia Didominasi Kelompok yang Sudah Menikah

Whats New
Berapa Persen Gaji yang Harus Ditabung?

Berapa Persen Gaji yang Harus Ditabung?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke